
7 Kebiasaan Nabi Muhammad SAW di Hari Raya Idul Fitri

Jakarta, CNBC Indonesia - Hari Raya Idul Fitri tiba seiring dengan berakhirnya puasa Ramadan 2024. Idul Fitri tetap membawa kebahagiaan bagi umat yang merayakannya.
Kedatangan Hari Raya Idul Fitri juga merupakan momen yang dirayakan oleh Nabi Muhammad SAW.
Namun, kita tetap diingatkan untuk menjalankan tugas sebagai muslim dengan penuh kesadaran terhadap Allah SWT, lingkungan, dan keadilan sosial.
Berikut adalah beberapa hal yang biasa dilakukan Rasulullah SAW saat Hari Raya Idul Fitri:
1. Makan Sebelum Salat Idul Fitri
Makan sebelum salat Idul Fitri dijelaskan dalam kitab Muwatta Malik yang disusun Imam Malik bin Anas.
وَحَدَّثَنِي عَنْ مَالِكٍ، عَنِ ابْنِ شِهَابٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ، أَنَّهُ أَخْبَرَهُ أَنَّ النَّاسَ كَانُوا يُؤْمَرُونَ بِالأَكْلِ يَوْمَ الْفِطْرِ قَبْلَ الْغُدُوِّ . قَالَ مَالِكٌ وَلاَ أَرَى ذَلِكَ عَلَى النَّاسِ فِي الأَضْحَى
Artinya: "Yahya menceritakannya padaku dari Malik dari Ibnu Shihab, yang diceritakan Said Al-Musayyab, jika orang-orang diperintahkan makan terlebih dulu sebelum berangkat salat Idul Fitri. Menurut Malik, orang-orang tidak melakukan kebiasaan tersebut pada Idul Adha."
Rasulullah SAW sendiri diceritakan lebih suka makan kurma dalam jumlah ganjil sebelum sholat Idul Fitri. Hadist tidak menceritakan jumlah kurma yang dimakan Rasulullah SAW.
عَنْ أَنَسٍ، قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم لاَ يَغْدُو يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَأْكُلَ تَمَرَاتٍ. وَقَالَ مُرَجَّى بْنُ رَجَاءٍ حَدَّثَنِي عُبَيْدُ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنِي أَنَسٌ عَنِ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم وَيَأْكُلُهُنَّ وِتْرًا
Artinya: "Rasulullah SAW tidak pernah sholat Idul Fitri sebelum makan beberapa butir kurma. Anas juga menceritakan: Rasulullah SAW biasa makan kurma dalam jumlah ganjil." (HR Bukhari).
2. Menggunakan Pakaian Terbaik Saat Idul Fitri
Kebiasaan Rasulullah SAW tersebut dikisahkan dalam buku Fiqh Us-Sunnah: Superagatory Prayers karya As-Sayyid Sabiq, yang mengutip tulisan Ibn Al-Qayyim. Dalam tulisannya, disebutkan bahwa pakaian tersebut memang hanya dikenakan pada hari tertentu.
"Rasulullah SAW biasa menggunakan pakaian yang terbaik untuk hari-hari tersebut dan dia punya jubah (cloak) khusus yang hanya dipakai pada dua Hari Raya dan Jumat," tulis Ibn Al-Qayyim.
Ja'far ibn-Muhammad menjelaskan bahwa pakaian tersebut adalah jubah Yemen. Tentu saja, penting untuk memastikan bahwa pakaian khusus tersebut tidak bertentangan dengan ajaran Islam, seperti yang dijelaskan dalam hadis terkait larangan bagi laki-laki menggunakan pakaian dari sutra.
قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ يَقُولُ رَأَى عُمَرُ عَلَى رَجُلٍ حُلَّةً مِنْ إِسْتَبْرَقٍ فَأَتَى بِهَا النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ اشْتَرِ هَذِهِ فَالْبَسْهَا لِوَفْدِ النَّاسِ إِذَا قَدِمُوا عَلَيْكَ. فَقَالَ " إِنَّمَا يَلْبَسُ الْحَرِيرَ مَنْ لاَ خَلاَقَ لَهُ ". فَمَضَى فِي ذَلِكَ مَا مَضَى، ثُمَّ إِنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم بَعَثَ إِلَيْهِ بِحُلَّةٍ فَأَتَى بِهَا النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم فَقَالَ بَعَثْتَ إِلَىَّ بِهَذِهِ، وَقَدْ قُلْتَ فِي مِثْلِهَا مَا قُلْتَ قَالَ " إِنَّمَا بَعَثْتُ إِلَيْكَ لِتُصِيبَ بِهَا مَالاً ". فَكَانَ ابْنُ عُمَرَ يَكْرَهُ الْعَلَمَ فِي الثَّوْبِ لِهَذَا الْحَدِيثِ
Artinya: Seperti diceritakan Abdullah: Umar melihat cloak sutra untuk laki-laki yang dijual lalu dia mengambilnya untk Rasulullah SAW dan berkata, "Ya Rasulullah SAW belilah ini dan gunakanlah untuk menyambut tamumu." Rasulullah SAW berkata, "Sutra digunakan mereka yang tidak mendapat bagian di hari akhir." Waktu berlalu hingga Rasulullah mengirim sutra yang sama pada Umar. Umar kemudian membawa cloak tersebut pada Rasulullah SAW dan berkata, "Engkau mengirimkan ini padaku dan kau pernah mengatakan sesuatu tentang barang ini, bagaimana pendapatmu?" Rasulullah SAW kemudian berkata, "Aku mengirimkannya padamu ahar engkau bisa mendapatkan uang dengan menjualnya." Karena inilah Umar tidak menyukai pakaian yang berbahan sutra. (HR Bukhari).
3. Membayar Zakat Fitrah
Selain makan dan mengenakan pakaian terbaik, Rasulullah SAW membayar zakat fitrah sebelum salat Idul Fitri. Kebiasaan tersebut dijelaskan dalam kitab Bulugh Al-Maram.
وَعَنِ اِبْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: { فَرَضَ رَسُولُ اَللَّهِ - صلى الله عليه وسلم -زَكَاةَ اَلْفِطْرِ; طُهْرَةً لِلصَّائِمِ مِنَ اَللَّغْوِ, وَالرَّفَثِ, وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ, فَمَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ اَلصَّلَاةِ فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ, وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ اَلصَّلَاةِ فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنَ اَلصَّدَقَاتِ. } رَوَاهُ أَبُو دَاوُدَ, وَابْنُ مَاجَهْ, وَصَحَّحَهُ اَلْحَاكِم ُ
Artinya: Ibn 'Abbas (RAA) menceritakan, "Rasulullah SAW ikut membayar zakat fitrah atas puasa Ramadhan untik membersihkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tidak menyenangkan serta menyediakan makanan bagi yang memerlukan. Disebut Zakat bagi yang membayar sebelum sholat Idul Fitri dan Sadaqah bagi yang membayar setelah sholat Idul Fitri." Diceritakan Abu Dawud dan Ibn Majah dan Al-Hakim dan berderajat shahih.
4. Membaca Surat Qaf dan Al-Qamar Saat Salat
Selama sholat Idul Fitri, Rasulullah SAW terbiasa membaca dua surat yang berbeda di tiap rakaat. Kebiasaan saat sholat Idul Fitri dan Idul Adha ini diceritakan dalam kitab Bulugh Al-Maram
وَعَنْ أَبِي وَاقِدٍ اللَّيْثِيِّ قَالَ: { كَانَ اَلنَّبِيُّ - صلى الله عليه وسلم -يَقْرَأُ فِي اَلْأَضْحَى وَالْفِطْرِ بِـ (ق), وَ (اقْتَرَبَتْ). } أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ
Artinya: Diceritakan Abu Waqid Al-Laithi (RA), "Rasulullah SAW biasa membaca pada Idul Fitri dan Idul Adha surat Qaf dan Al-Qamar." (Dilaporkan Imam Muslim).
Salah satu faedah dalam surat Qaf adalah pentingnya menjaga lisan, karena semua yang dilakukan manusia diketahui Allah SWT. Hal yang baik akan membawa ridho dan pahala dari Allah SWT dan berlaku juga untuk sebaliknya.
Sementara Al-Qamar menceritakan kaum yang menolak ajakan menyembah Allah SWT dan meminta bukti kebenaran ajaran tersebut. Mereka yang tetap ingkar akan mendapat balasannya, sedangkan yang meyakini kebenaran tersebut akan memperoleh berkah dari Allah SWT.
Surat tersebut mengingatkan para muslim untuk tetap menjaga perilaku, meski sedang berada dalam suasana hari raya. Jangan sampai ada perbuatan, perkataan, atau tingkah laku yang melukai sesama manusia.
5. Menempuh Rute Pulang dan Pergi yang Berbeda
Kebiasaan saat sholat Idul Fitri dan Idul Adha ini dijelaskan dalam hadist yang diceritakan Jabir.
ن جابر رضي الله عنه : كان النبي صلى الله عليه وسلم الله عليه وسلم إذا كان يوم عيد خالف الطريق
Artinya: Seperti diceritakan Jabir (Semoga Allah SWT berkenan atasnya), "Saat sholat Idul Fitri dan Idul Adha, Rasulullah SAW akan berangkat dengan rute yang berbeda dengan saat pulang." (HR Bukhari dan Muslim).
6. Bersenang-senang Sewajarnya
Hari Raya Idul Fitri yang menandai kembalinya manusia pada fitrah memang patut dirayakan. Nabi Muhammad SAW juga ikut merayakannya namun dengan tidak berlebihan.
عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ دَخَلَ عَلَىَّ أَبُو بَكْرٍ وَعِنْدِي جَارِيَتَانِ مِنْ جَوَارِي الأَنْصَارِ تُغَنِّيَانِ بِمَا تَقَاوَلَتْ بِهِ الأَنْصَارُ فِي يَوْمِ بُعَاثٍ . قَالَتْ وَلَيْسَتَا بِمُغَنِّيَتَيْنِ . فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ أَبِمَزْمُورِ الشَّيْطَانِ فِي بَيْتِ النَّبِيِّ ـ صلى الله عليه وسلم ـ وَذَلِكَ فِي يَوْمِ عِيدِ الْفِطْرِ فَقَالَ النَّبِيُّ ـ صلى الله عليه وسلم ـ " يَا أَبَا بَكْرٍ إِنَّ لِكُلِّ قَوْمٍ عِيدًا وَهَذَا عِيدُنَا "
Artinya: Seperti diceritakan Aisyah: Abu Bakar masuk setelah aku dan ada dua gadis Ansar bersamaku sedang bernyanyi tentang Hari Bu'ath. Aisyah berkata, "Mereka bukan penyanyi." Abu Bakar kemudian berkata, "Ada alat setan di rumah Rasulullah SAW?" Saat itu adalah Idul Fitri dan Rasulullah SAW berkata, "Ya Abu Bakar, tiap orang punya festival dan ini adalah perayaan kita." (HR Ibnu Majah).
7. Mengunjungi yang Sakit dan Silaturahmi
Rasulullah SAW menerima tamu dan mengunjungi para sahabatnya saat perayaan Hari Raya Idul Fitri. Rasulullah SAW juga mengunjungi orang-orang yang sakit. Dalam hadis, disebutkan bahwa mereka yang menjaga silaturahmi dan mengunjungi orang yang sakit dijanjikan surga.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم " مَنْ عَادَ مَرِيضًا أَوْ زَارَ أَخًا لَهُ فِي اللَّهِ نَادَاهُ مُنَادٍ أَنْ طِبْتَ وَطَابَ مَمْشَاكَ وَتَبَوَّأْتَ مِنَ الْجَنَّةِ مَنْزِلاً "
Artinya: Abu Hurairah menceritakan Rasulullah SAW berkata, "Siapa saja yang mengunjungi orang sakit atau saudaranya, semoga Allah SWT memberikan berkah dan pekerjaan yang baik dan semoga kau tinggal selamanya dalam surga." (HR Tirmidzi).
Ini menunjukkan pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama dan memberikan dukungan kepada yang sedang sakit, terutama pada momen penting seperti Hari Raya Idul Fitri.
(luc/luc)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alasan Sebenarnya Kenapa Kita Saling Bermaafan Saat Lebaran