Pemerintah RI Ingin Pakai Metaverse untuk Manasik Haji
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memastikan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang tengah dibangun akan menggunakan teknologi terkini. Kominfo menyebut salah satu teknologi yang akan dipakai adalah metaverse.
Ketua Tim Inovasi, Pengembangan dan Harmonisasi Layanan dan Aplikasi SPBE Direktorat Layanan Aplikasi Informatika Pemerintahan Kominfo Chairina mengatakan teknologi metaverse mempunyai berbagai kegunaan. Salah satunya, kata dia, adalah untuk menyediakan layanan manasik haji.
"Mungkin metaverse untuk orang seumur saya tidak tahu, tapi kalau untuk 10 atau 15 tahun ke depan sudah generasi anak-anak kita yang secara nature itu punya kedekatan dengan teknologi metaverse," kata Chairina dalam diskusi tentang transformasi digital pemerintah, di kanal Youtube Kementerian PANRB, Selasa (5/3/2024).
Sebagai informasi, metaverse adalah konsep untuk menggambarkan sebuah dunia virtual tempat orang-orang dapat berkomunikasi, bermain game, atau bekerja dalam lingkungan virtual. Sementara itu, SPBE adalah program pemerintah untuk menyelenggarakan layanan publik dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Program ini kerap juga disebut sebagai GovTech.
Chairina menceritakan beberapa waktu lalu melakukan pembahasan mengenai cetak biru (blueprint) pengembangan teknologi metaverse di Indonesia. Dalam diskusi itu, kata dia, mencuat usul menggunakan teknologi ini untuk keperluan manasik haji.
"Manasik haji membutuhkan layanan yang seakan nyata, yang menyentuh dan dapat menggunakan panca Indera," kata dia.
Dengan layanan manasik haji virtual itu, Chairina mengatakan peserta dapat mengetahui keadaan di sekitar Ka'bah, hingga urutan dan tata cara ibadah haji. Karenanya, dia menilai penyediaan layanan ini akan sangat membantu masyarakat.
"Kita bisa ada di sekitar Ka'bah, bisa mengetahui mekanismenya bagaimana, bareng siapa aja, pintu-pintunya di mana, itu kan suatu layanan yang bisa membantu masyarakat, ribuan orang yang akan pergi haji akan terbantu," kata dia.
Pemerintah Arab Saudi sendiri sudah lebih dulu merencanakan membuat virtual reality (VR) Ka'bah Masjidil Haram di metaverse. Rencana itu sudah didengungkan sejak akhir Januari 2022.
Proyek ini diluncurkan oleh Imam Besar Masjidil Haram, Syeikh Abdurrahman Sudais. Pembuatan Ka'bah di metaverse berkolaborasi dengan Universitas Umm al-Qura dan Administrasi Urusan Pameran dan Museum Arab Saudi.
Proyek ini sendiri disebut "Virtual Hacerulesved". Mengutip Techbriefly, ini membuat bagian Ka'bah seperti batu Hajar al-Aswad dapat dikunjungi secara virtual ole umat Muslim. "Ada banyak warisan sejarah dan Islam di wilayah tersebut, seperti Masjid Makkah, yang harus didigitalkan untuk kepentingan semua orang," kata dia.
(haa/haa)