Biaya Haji Diusul Rp93,4 Juta, Pesawat-Hotel Paling Mahal

Rosseno Aji Nugroho, CNBC Indonesia

Senin, 27/11/2023 08:20 WIB

Foto: cnbcindonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Panitia kerja yang beranggotakan Komisi VIII DPR RI dan Kementerian Agama telah menyepakati Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) tahun 1445 Hijriah atau 2024 sebesar Rp 93,4 juta. Usulan tersebut turun daripada usulan awal dari Kemenag yaitu sebesar Rp 105 juta.

"Panja akhirnya menyepakati bahwa BPIH 1445 Hijriah atau 2024 Masehi sebesar Rp 93,4 juta," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief dikutip pada Minggu (26/11/2023).

Hilman mengatakan BPIH untuk 2024 sendiri dihitung berdasarkan sejumlah komponen biaya. Misalnya untuk ongkos biaya penerbangan pulang-pergi jamaah sebesar Rp 33,4 juta; biaya hidup sebesar Rp 3,2 juta, dan biaya visa sebesar Rp 300 ribu.

Selain itu, Hilman juga menyatakan bahwa komponen untuk biaya akomodasi jamaah selama di Arab Saudi berbiaya sebanyak SAR 5.741,76 atau setara Rp 23,8 juta; biaya masyair Rp 17,7 juta; serta sejumlah komponen pembiayaan lainnya. Semua komponen biaya haji itu dihitung berdasarkan kurs SAR 1/Rp 4.160 dan kurs US$ 1/Rp 15.600.

Baca:

Biaya Haji Indonesia (tidak lagi) Murah? Simak Analisisnya...

Hilman mengatakan kesepakatan BPIH hasil panja tersebut nantinya akan dibawa ke Rapat Kerja DPR dengan Menteri Agama yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat. Hasil kesepakatan ini selanjutnya akan disampaikan kepada Presiden untuk ditetapkan dalam bentuk Peraturan Presiden.

Besaran BPIH yang telah disepakati oleh Rapat Kerja itu nantinya juga akan dibagi menjadi dua sumber pembiayaan, yakni Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih) yang ditanggung oleh peserta. Sumber kedua berasal dari Nilai Manfaat yang dikelola Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).

Untuk mengetahui lebih jauh mengenai detail komponen biaya haji 2024, berikut ini merupakan rinciannya.