BMKG Tiba-tiba Minta Umat Muslim RI Cek Arah Kiblat, Ada Apa?

redaksi, CNBC Indonesia
15 July 2023 17:36
In this photo taken with low shutter speed, Muslim pilgrims circumambulate the Kaaba, the cubic building at the Grand Mosque, at the start the annual hajj pilgrimage, Sunday, July 18, 2021. The pilgrimage to Mecca required once in a lifetime of every Muslim who can afford it and is physically able to make it, used to draw more than 2 million people. But for a second straight year it has been curtailed due to the coronavirus with only vaccinated people in Saudi Arabia able to participate. (AP Photo/Amr Nabil)
Foto: Jemaah haji mengelilingi Ka'bah dengan mengenakan masker dan menjaga jarak sosial, Minggu, 18 Juli 2021. (AP Photo/Amr Nabil)

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, pada 14-18 Juli 2023, posisi matahari ada di atas Kabah. Untuk itu, umat Muslim di Indonesia diminta mengecek kembali arah kiblat.

Dalam unggahan akun Instagram resminya, BMKG menyebutkan, fenomena ini hanya berlangsung 2 kali dalam setahun.

"Peristiwa tersebut hanya berlaku untuk Indonesia bagian Barat dan Tengah bagian Barat. Fenomena ini berlangsung dua kali dalam setahun, yakni pada 26-30 Mei pukul 16.18 serta 14-18 Juli pada pukul 16.27 WIB," tulis BMKG, dikutip Sabtu (15/7/2023).

"Sementara itu, untuk Indonesia bagian Timur (juga sebagian Indonesia Tengah bagian Timur) penentuan arah kiblatnya dapat dilakukan saat Matahari di atas di antipoda Kabah (sebalik arah Kabah) yang terjadi setiap 14 Januari pukul 06.30 WIT dan 29 November pukul 06.09 WIT," lanjut BMKG.

Kiblat Tidak Berubah

Saat ditanya warganet apakah fenomena itu mengubah kiblat, BMKG mengatakan, tak ada perubahan.

"Kami informasikan, untuk kiblat tidak berubah, namun dapat melakukan pengecekan kembali mengenai arah kiblat sudah benar atau belum," jelas BMKG menjawab pertanyaan warganet.

Berikut ini cara mengecek kembali arah kiblat:

- Sesuaikan jam yang digunakan dengan jam atom BMKG, kamu bisa lihat di https://bmkg.go.id atau https://ntp.bkmg.go.id

- Gunakan alat yang dapat dijadikan tegak lurus pada permukaan yang datar. Alat bisa berupa bandul, tiang, atau dinding bangunan yang tegak lurus dengan tanah datar

- Lakukan proses kalibrasi sejak 5 menit sebelum dan sesudah 16.27 WIB atau 17.27 WITA, waktu ini merupakan waktu puncak saat Matahari berada di atas Kabah

- Perhatikan arah bayangan yang terjadi saat waktu puncak. Tarik garis dari ujung bayangan hingga ke posisi alat. Garis itulah yang menjadi arah kiblat yang telah dikalibrasi dengan posisi Matahari saat tepat berada di atas Kabah.

- Kondisi seperti ini akan terulang setiap tahunnya pada tanggal 26-30 Mei dan 14-18 Juli.


(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular