
Mengintip Kampung Madinah di Pesantren Al Fatah Magetan
Pondok Pesantren Al Fatah di Magetan memiliki sekitar 22.000 santri, termasuk yang berasal dari negara tetangga seperti Malaysia, Brunei, dan Thailand.

Santri belajar kitab suci di Pondok Pesantren Al-Fatah pada bulan suci Ramadhan di Desa Temboro, Magetan, Jawa Timur, Indonesia (02/4/2023). (Photo by Ulet Ifansasti/Getty Images)

Didirikan pada 1950, lembaga pendidikan Islam ini dirintis oleh KH. Kholid Umar atau terkenal dengan nama Kyai Mahmud. Dari segi orientasi dan praktek keagamaannya, pesantren ini menganut sistem pengajaran seperti layaknya pesantren di kalangan Nahdhiyin lainnya di Pulau Jawa. (Photo by Ulet Ifansasti/Getty Images)

Pesantren Al-Falah menempati lahan seluas 50 hektar di Desa Temboro, Kecamatan Karas, Magetan, Jawa Timur. (Photo by Ulet Ifansasti/Getty Images)

Bangunan pesantren menyebar di tiga lokasi yang mendominasi wilayah Desa Temboro. (Photo by Ulet Ifansasti/Getty Images)

Selain mempelajari ilmu agama, santri di pesantren ini juga belajar olahraga yang menjadi favorit Nabi Muhammad SAW, yakni berkuda dan memanah. (Photo by Ulet Ifansasti/Getty Images)

Pesantren ini mempunyai galeri peninggalan Rasulullah Muhammad SAW dan para sahabatnya. Peninggalan sejarah dan artefak-artefak sejarah Islam dunia ini disimpan dalam Galeri Joko Tingkir. (Photo by Ulet Ifansasti/Getty Images)

Saking luas wilayah dan besarnya pengaruh agama pada kehidupan keseharian warga di temboro menjadikan wilayah ini dijuluki sebagai Kampung Madinah. (Photo by Ulet Ifansasti/Getty Images)(Photo by Ulet Ifansasti/Getty Images)

Sebanyak 50 persen lebih warga di Kampung Madinah merupakan pendatang, sisanya warga asli Desa Temboro. (Photo by Ulet Ifansasti/Getty Images)