Ini Kelebihan dan Kekurangan KPR Syariah, Cek Sebelum Akad!

Syariah - Tim Redaksi, CNBC Indonesia
07 March 2022 19:42
Perumahan di kawasan Ciseeng, Bogor, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) Foto: Perumahan di kawasan Ciseeng, Bogor, Jawa Barat. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Skema pembelian rumah dengan Kredit Pemilikan Rumah atau KPR menjadi salah satu pilihan bagi masyarakat yang ingin membeli hunian namun tidak memungkinkan untuk membayar secara tunai. Saat ini, banyak juga bank yang menawarkan KPR Syariah yang tidak menggunakan skema bunga di dalam implementasinya. 

KPR syariah adalah jenis pembiayaan untuk membeli rumah baik bekas atau baru dengan menggunakan prinsip akad. Produk ini disediakan oleh bank syariah atau Unit Usaha Syariah (UUS).

Lalu, apa saja kelebihan dan kekurangan KPR syariah?

Keuntungan KPR Syariah

Hadirnya pilihan KPR dengan sistem syariah tentu membawa keuntungan tersendiri bagi para nasabah, di antaranya:

  • Besar angsuran atau cicilan pasti. Tidak ada kenaikan cicilan dan produk tidak terpengaruhi fluktuasi.

  • Tidak menggunakan istilah value of money. Jadi, nasabah yang terlambat atau menunggak cicilan, tidak akan dikenakan denda, begitupun sebaliknya jika nasabah atau konsumen ingin melunasi cicilan sebelum waktunya, margin yang disepakati di awal tetap harus dilunasi.

  • Tidak mengenal sistem suku bunga.

  • Tidak menerapkan bunga berganda atau compound interest di dalam perhitungan margin atau angsuran cicilannya.

Kekurangan KPR Syariah

  • Tidak bisa menikmati keringanan cicilan rendah ketika suku bunga BI turun.

  • Jangka waktu kredit biasanya lebih pendek dibanding KPR konvensional. Untuk KPR Syariah biasanya hanya jangka waktu kredit maksimal 15 tahun, sementara KPR konvensional bisa sampai 25 tahun

  • Biaya dokumentasi hukum untuk berkas-berkas KPR lebih mahal. 


[Gambas:Video CNBC]

(hsy/hsy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading