Wapres Pede Ekonomi Syariah Melesat di 2022, Ini Alasannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin meyakini sektor ekonomi dan keuangan syariah akan terus tumbuh di 2022. Hal itu sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 yang diprediksi mencapai 4,7% - 5,5%. Hal itu disampaikan Kiai Ma'ruf dalam diskusi Transmedia Institute di Auditorium Menara Bank Mega, Jakarta, Kamis (2/12/2021).

"Namun optimisme ini perlu didukung, partisipasi semua pihak serta terobosan kebijakan yang inklusif, terukur, dan berdampak bagi masyarakat," katanya.

Kiai Ma'ruf menjelaskan, aktivitas ekonomi masyarakat mulai kembali normal. Hal itu terlihat dari indeks keyakinan konsumen (IKK), indeks penjualan ritel, maupun Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur yang mengalami kenaikan.

"Ke depan pemerintah berupaya memperkuat arah kebijakan dan rencana aksi ekonomi dan keuangan syariah," kata mantan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia ini.

Beberapa rencana yang akan dilakukan seperti penguatan ekosistem halal value chain terutama sektor pertanian yang terintegrasi, makanan halal, dan fesyen muslim.

Selain itu percepatan perluasan implementasi halal assurance system untuk percepatan sertifikasi halal pelaku UMK, juga penguatan transformasi pengelolaan dana sosial syariah terintegrasi dan terdigitalisasi, termasuk perluasan penyaluran Cash-Waqf Linked Sukuk (CWLS).

Kiai Ma'ruf juga bicara mengenai penerapan pembiayaan kreatif syariah melalui kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), serta implementasi layanan syariah BPJAMSOSTEK.

Tidak lupa penguatan infrastruktur pendukung ekonomi dan keuangan syariah meliputi penguatan pelaku usaha syariah, konsolidasi sumber pembiayaan syariah, peningkatan kualitas SDM syariah, penguatan aspek regulasi, dan peningkatan literasi masyarakat.

Baca: BPJS Ketenagakerjaan Siapkan Layanan Syariah Pertama di Aceh

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Wapres Beberkan Kinerja Positif Ekonomi Syariah RI di 2021

(miq/miq)