Gegara Ini, Mobile Banking Bank Syariah Indonesia Melesat 98%

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
23 August 2021 14:55
Suasana pelayanan kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Senin (1/2). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI/BRIS) resmi beroperasi. Direktur Utama BRIS Hery Gunardi menjelaskan bahwa integrasi ketiga bank BRIsyariah, BNI Syariah dan BSM telah dilaksanakan sejak Maret 2020 atau memakan waktu selama 11 bulan.
Foto: Suasana pelayanan kantor cabang Bank Syariah Indonesia. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten bank syariah BUMN, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI, mencatatkan pertumbuhan transaksi mobile banking 97,4% secara tahunan pada periode Juli 2021 atau sebanyak 46,4 juta transaksi.

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi menyampaikan, peningkatan transaksi ini didorong oleh hadirnya kebiasaan baru masyarakat Indonesia saat pandemi dan aktivitas transaksi keuangan nasabah dalam berbelanja di e-commerce.

"Selama pandemi Covid-19, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), sejak Maret 2020 porsi transaksi BSI Mobile terus mengalami kenaikan. Sampai dengan Juli 2021, transaksi BSI Mobile berkontribusi paling tinggi yaitu 46% dari jumlah transaksi e-channel," ungkap Hery, di Jakarta, Senin (23/8/201).

Sampai akhir tahun 2021, BSI menargetkan 3 juta pengguna baru BSI Mobile dan juga target fee based sebesar Rp 532 miliar dari transaksi e-channel.

Jumlah pengguna BSI Mobile sampai dengan tanggal 17 Agustus 2021 sebanyak lebih dari 2,7 juta user atau meningkat 79,4% sejak awal 2021 secara YoY dengan pertumbuhan user aktif mencapai lebih dari 1,1 juta nasabah atau meningkat sebanyak 92,5% secara YoY.

Transaksi mobile banking merupakan kontributor fee-based income terbesar. Secara performance fee based mobile banking terjadi peningkatan sebanyak Rp 12,9 miliar atau naik 71,85% sejak awal 2021 secara YoY.

Peningkatan tersebut juga didorong oleh tingginya aktivitas transaksi pembayaran belanja yang dilakukan nasabah BSI di e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee mengalami kenaikan.

Di sisi lain, transaksi top up e-wallet di antaranya GoPay juga mengalami kenaikan triple digit dan transaksi OVO naik double digit secara tahunan (YoY).

Sebagai informasi, emiten bersandi BRIS ini membukukan perolehan laba bersih senilai Rp 1,48 triliun pada semester pertama tahun ini, naik 34,29% secara year on year (yoy), dari periode yang sama tahun lalu Rp 1,1 triliun.

Sementara itu, pada periode yang sama, pembiayaan BRIS tumbuh 11,7% yoy menjadi Rp 161,4 triliun. Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 16% YoY dari Rp 186,49 triliun menjadi Rp 213,38 triliun.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tren Digital, Bos Bank Syariah Indonesia Beberkan Strateginya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular