Bukan Google atau Meta, Ini 10 Saham Paling Cuan di AS 2025
Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan pasar saham Amerika Serikat (AS) sepanjang 2025 menunjukkan dinamika yang menarik.
Di tengah konsolidasi saham-saham teknologi berkapitalisasi besar (Mega Cap), arus dana investor juga terlihat mengalami keuntungan signifikan di saham-saham small hingga mid caps yang memiliki katalis pertumbuhan spesifik.
Data perdagangan (YTD) per akhir Desember 2025 memperlihatkan bahwa apresiasi harga tertinggi didominasi oleh emiten dengan kapitalisasi pasar menengah ke bawah.
Kenaikan harga pada deretan saham ini didorong oleh faktor fundamental korporasi yang kuat, seperti keberhasilan uji klinis fase akhir, restrukturisasi keuangan, hingga transformasi model bisnis.
Berikut adalah rekapitulasi 20 saham dengan kinerja harga tertinggi (Top Gainers) di bursa Amerika Serikat sepanjang tahun 2025, disertai analisis tren sektoral.
Dominasi Sektor Bioteknologi dan Kesehatan
Berdasarkan komposisi tabel di atas, sektor kesehatan-khususnya bioteknologi yang menjadi penyumbang terbanyak dalam daftar top gainers. Emiten seperti Regencell Bioscience (RGC), Abivax (ABVX), hingga The Oncology Institute (TOI) mencatatkan kenaikan signifikan.
Karakteristik sektor bioteknologi yang bersifat sangat bergantung pada hasil data uji klinis menjadi faktor pendorong utama. Keberhasilan dalam uji klinis fase lanjut atau persetujuan dari FDA seringkali memicu penilaian ulang (re-rating) valuasi perusahaan secara drastis oleh pasar, mengingat potensi komersialisasi obat baru yang besar.
Rotasi ke Aset Digital dan Transformasi Teknologi
Tren lain yang terlihat adalah apresiasi pada perusahaan yang melakukan pivot atau ekspansi ke sektor aset digital dan teknologi mutakhir. QMMM Holdings (QMMM) dan DeFi Development Corp (DFDV) mencerminkan tingginya minat investor terhadap integrasi teknologi Blockchain dan aset kripto dalam model bisnis konvensional.
Selain itu, sektor perangkat keras (hardware) juga menunjukkan pemulihan, diwakili oleh Zepp Health (ZEPP) dan Newegg (NEGG). Kenaikan ini didukung oleh membaiknya sentimen belanja konsumen elektronik dan efisiensi operasional yang dilakukan perusahaan pasca-pandemi.
Momentum Komoditas dan Logam Mulia
Sektor pertambangan juga tidak ketinggalan memanfaatkan momentum makroekonomi. Hycroft Mining (HYMC) dan Almonty Industries (ALM) masuk dalam jajaran saham berkinerja terbaik. Kenaikan ini berkorelasi dengan tren harga komoditas global, khususnya logam mulia (emas dan perak) serta logam strategis industri.
Investor cenderung menjadikan saham pertambangan sebagai instrumen lindung nilai (hedging) di tengah ketidakpastian geopolitik global, serta spekulasi atas penemuan cadangan baru yang meningkatkan nilai aset bersih perusahaan secara signifikan.
-
CNBC INDONESIA RESEARCH
(gls/gls)