MARKET DATA

Ngamuk! Harga Emas Cetak Rekor Tertinggi Sebulan, Perak Tembus Langit

Susi Setiawati,  CNBC Indonesia
12 December 2025 07:06
emas
Foto: emas

Jakarta, CNBC Indonesia - Usai pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed), harga emas dan perak semakin menggila. Perak kini lagi-lagi menyentuh level tertinggi baru sepanjang sejarah.

Pada perdagangan Kamis (11/12/2025), harga emas dunia naik 1,30% di level US$4.283,00 per troy ons. Kenaikan ini memperpanjang tren positif emas dengan menguat 1,5% selama tiga hari beruntun.
Harga emas kemarin juga menjadi penutupan tertinggi sejak 20 Oktober 2025 atau lebih dari sebulan.Pada perdagangan hari ini Jumat (12/12/2025) hingga pukul 06.45 WIB, harga emas dunia di pasar spot melemah 0,17% di posisi US$4.275,93 per troy ons.

Harga emas naik pada perdagangan Kamis mencapai level tertinggi dalam lebih dari sebulan setelah pemotongan suku bunga seperempat poin oleh The Federal Reserve AS mendorong dolar AS turun, sementara perak melonjak ke rekor tertinggi.

Pada perdagangan Kamis (11/12/2025), indeks dolar AS (DXY) melemah 0,45% di level 98,35. Dolar AS merosot ke level terendah delapan minggu terhadap sekeranjang mata uang saingan, membuat emas yang dihargai dolar AS lebih terjangkau bagi pembeli luar negeri.

"Inflasi belum benar-benar kembali ke target 2% The Fed, jadi, ketika Anda menurunkan suku bunga dalam lingkungan inflasi yang masih belum optimal, dan itu sangat bullish untuk emas," tutur analis dari Marex, Edward Meir

The Federal Reserve (The Fed) pada perdagangan Rabu memberikan pemotongan 25 bps atau ketiga tahun ini. Sementara itu, para pembuat kebijakan juga mengisyaratkan kemungkinan jeda dalam pengurangan lebih lanjut karena mereka memantau tren pasar tenaga kerja dan inflasi yang tetap agak tinggi.

Suku bunga yang lebih rendah cenderung menguntungkan emas, karena merupakan aset yang tidak menghasilkan imbal hasil.

Presiden AS Donald Trump telah menganjurkan penurunan suku bunga sejak awal masa jabatan keduanya pada Januari lalu, dan calonnya untuk ketua The Federal Reserve berikutnya diperkirakan akan mempertahankan pendirian tersebut. Penasihat ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, saat ini dipandang sebagai kandidat terdepan untuk posisi tersebut.

Investor kini menunggu laporan bulanan non-farm payrolls AS, yang akan dirilis pada 16 Desember, untuk mendapatkan petunjuk baru tentang arah kebijakan Fed.

Sementara itu, regulator pensiun India pada hari Rabu mengizinkan investasi dalam ETF emas dan perak untuk dana pensiun negara tersebut.

Di sisi lain, harga perak lagi-lagi menembus level tertinggi baru sepanjang masa dan untuk pertama kalinya mampu mencapai level US$64 per troy ons.

Harga perak (XAG) di pasar spot pada penutupan perdagangan Kamis (11/12/2025), naik 2,91% di level US$63,57 per troy ons. Penutupan terseubt menjadikan level tertinggi sepanjang masa bagi perak. Pada perdagangan intraday, harga perak sempat menyentuh level tertinggi sepanjang masa di US$64,31 per troy ons.

Sementara pada perdagangan hari ini Jumat (12/12/2025) hingga pukul 06.45 WIB, harga perak di pasar spot melemah 0,56% di level US$63,21 per troy ons.

"Perak tampaknya mendorong emas naik bersamanya, dan juga mendorong platinum dan palladium, ada banyak momentum di baliknya saat ini," ujar analis Marex, Edward Meir.


CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(saw/saw) Next Article May Day! May Day! Harga Emas Terjun 3%, Tenggelam ke Level US$3.900


Most Popular
Features