Setelah Reli Gila, Bitcoin Cs Kini Nge-rem Mendadak. Game Over?
Jakarta, CNBC Indonesia Laju kencang pasar aset kripto sedikit tertahan pada perdagangan Selasa (9/12/2025). Papan perdagangan utama menunjukkan warna yang bervariasi (mixed), menandakan bahwa pasar sedang memasuki fase konsolidasi atau "tarik napas" setelah reli panjang yang mewarnai awal bulan Desember.
Bitcoin (BTC) terpantau mengalami koreksi harian moderat sebesar 1,41%, diperdagangkan di level US$90.084,34. Meskipun merah, pelaku pasar menilai penurunan ini sebagai manuver teknikal yang sehat.
Ketidakmampuan bears (penjual) untuk menekan harga ke bawah level psikologis US$90.000 menunjukkan bahwa dinding beli dari institusi masih sangat tebal di area tersebut. Pasar tidak sedang panik, melainkan sedang menata ulang posisi (rebalancing) untuk langkah selanjutnya.
Rotasi Modal: Ethereum & Cardano Jadi Primadona
Di saat Bitcoin melambat, arus modal justru mengalir deras ke aset-aset lapis kedua. Fenomena ini mengonfirmasi narasi "Rotasi Modal" yang sedang berlangsung, di mana investor mulai memindahkan keuntungan dari Bitcoin ke altcoin berkapitalisasi besar (large caps).
Ethereum (ETH) dan Cardano (ADA) muncul sebagai juara kelas berat pekan ini. Keduanya sukses mencatatkan keuntungan mingguan (7d %) sebesar dua digit, sebuah performa yang jauh mengungguli pasar secara umum.
Ethereum bertahan kokoh di zona hijau dengan kenaikan mingguan 10,83% di level US$3.108,66. Kembalinya ETH ke atas level US$3.100 dianggap krusial karena membuka jalan teknikal menuju resistensi berikutnya di US$3.500.
Sementara itu, Cardano tampil lebih agresif hari ini dengan kenaikan harian 1,46%, menggenapkan reli mingguannya menjadi 10,68% di level US$0,4303. Kenaikan ADA ini didorong oleh sentimen positif komunitas yang melihat valuasi ADA masih terdiskon besar (undervalued) dibandingkan para pesaingnya.
Koreksi Wajar: Bitcoin Cash & Hyperliquid
Di sisi lain spektrum, hukum gravitasi pasar tetap berlaku menjadi aset yang naik paling cepat cenderung turun paling dulu.
Bitcoin Cash (BCH), yang sempat menjadi bintang panggung kemarin dengan kenaikan belasan persen, hari ini menjadi aset dengan koreksi terdalam di jajaran papan atas, anjlok 4,54% ke level US$576,15.
Penurunan BCH ini murni didorong oleh aksi ambil untung (profit taking) jangka pendek. Para trader yang membeli di harga bawah memanfaatkan lonjakan kemarin untuk merealisasikan keuntungan mereka.
Meski demikian, tren mingguan BCH masih positif solid di angka 8,31%, menandakan struktur pasarnya belum rusak. Nasib serupa dialami Hyperliquid (HYPE) yang terkoreksi 2,60%, melanjutkan tren negatif mingguannya karena minimnya katalis baru.
Fundamental Makro: Menanti 'Kado Natal' The Fed
Meskipun pasar hari ini terlihat melambat, optimisme fundamental justru sedang berada di puncaknya. Apa yang menahan harga kripto tidak jatuh lebih dalam saat koreksi? Jawabannya ada pada satu nama yaitu The Fed.
Sentimen pasar saat ini didominasi oleh ekspektasi tinggi terhadap kebijakan moneter Federal Reserve. Berdasarkan data terbaru dari perangkat CME FedWatch Tool, probabilitas pemangkasan suku bunga (rate cut) pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) hari ini telah menembus angka keramat 80%. Ini adalah tingkat keyakinan tertinggi pasar dalam beberapa bulan terakhir.
Optimisme ini bukan tanpa dasar. Rilis data Personal Consumption Expenditures (PCE) pekan lalu menjadi katalis utamanya. Data tersebut menunjukkan bahwa belanja konsumen AS mulai melambat (moderates), yang secara efektif mendinginkan mesin inflasi tanpa mematikan pertumbuhan ekonomi (Soft Landing).
Bagi The Fed, data PCE yang melandai adalah "lampu hijau" yang ditunggu-tunggu. Dengan risiko overheating ekonomi yang mereda, Jerome Powell memiliki ruang manuver yang luas untuk mulai memangkas suku bunga acuan.
Implikasi bagi Pasar Kripto
Jika The Fed benar-benar memangkas suku bunga bulan ini, dampaknya bagi pasar kripto akan sangat masif:
-
Likuiditas Murah: Biaya pinjaman Dolar AS akan turun, mendorong investor institusi untuk kembali menggunakan leverage dalam mengakumulasi aset berisiko seperti Bitcoin.
-
Pelemahan Dolar: Suku bunga rendah cenderung menekan indeks Dolar (DXY), yang secara historis berkorelasi terbalik dengan harga Bitcoin.
-
Santa Claus Rally: Keputusan ini akan dianggap sebagai "Kado Natal", berpotensi memicu reli akhir tahun yang kuat.
Pasar saat ini seolah sedang menahan napas. Koreksi tipis hari ini hanyalah jeda strategis sebelum validator utama (keputusan The Fed) dirilis. Selama konsensus pemangkasan bunga bertahan di atas 80%, setiap penurunan harga (dip) kemungkinan besar akan terus dibeli dengan agresif.
-
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(gls/gls)