MARKET DATA

2 Emiten Bakrie Kompak Terbitkan Obligasi Jumbo, Ada Manuver Apa Nih?

Susi Setiawati,  CNBC Indonesia
08 December 2025 13:20
Politikus Golkar Aburizal Bakrie  (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Foto: Politikus Golkar Aburizal Bakrie (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dua emiten yang terafiliasi dengan grup Bakrie, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) kompak menerbitkan surat utang alias obligasi. Kira-kira mau digunakan untuk apa?

Grup Bakrie terlihat sedang tancap gas melakukan ekspansi besar melalui kedua entitasnya itu. Secara total, dana yang ingin dihimpun dari penerbitan obligasi terbilang cukup jumbo mencapai sekitar Rp9 triliun.

BUMI Incar Ekspansi Tambang Emas dan Bauksit

Mulai dari BUMI dulu, saat ini diketahui tengah menjalankan program Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Obligasi Berkelanjutan I dengan target hingga Rp5 triliun. Perusahaan sudah merampungkan penerbitan Tahap I senilai Rp350 miliar dan Tahap II Rp721,61 miliar. Pada 2025, BUMI juga menyiapkan Tahap III sebesar Rp780 miliar.

Dana tersebut diarahkan untuk mendukung sederet aksi korporasi. Salah satunya adalah akuisisi tambang emas Jubilee Metals Limited (JML) di Australia yang sudah memasuki tahap produksi.

Sampai saat ini, BUMI sudah membayar sebagian kewajibannya dan menargetkan kepemilikan saham sekitar 64,98% melalui kombinasi pembelian saham lama dan penerbitan saham baru.

BUMI juga tengah memperkuat diversifikasi ke sektor mineral kritis lewat rencana akuisisi 45% saham PT Laman Mining, perusahaan tambang bauksit di Ketapang, Kalimantan Barat.
Pembayarannya dilakukan bertahap, dan akuisisi ini dinilai strategis mengingat bauksit adalah bahan baku penting untuk industri alumina, aluminium, kendaraan listrik, serta infrastruktur energi terbarukan.

Selain itu, sebagian dana obligasi juga dialokasikan untuk pembiayaan anak usaha Wolfram Limited (WFL) dalam bentuk pinjaman untuk kebutuhan belanja modal.

ENRG Fokus Bayar Utang dan Modal Kerja

Sementara itu, ENRG tengah menyiapkan PUB Obligasi Berkelanjutan I Tahap I 2025 dengan nilai total mencapai Rp4 triliun. Pada tahap awal, perseroan menawarkan obligasi maksimal Rp500 miliar, terdiri dari tiga seri dengan tenor 1 tahun, 3 tahun, dan 5 tahun. Kuponnya berada di kisaran 6,75% sampai 9,25% dan dibayarkan tiap tiga bulan.

Obligasi ENRG telah mengantongi peringkat idA+ dari Pefindo. Dana yang dihimpun akan dibagi untuk sejumlah kebutuhan, seperti pelunasan utang kepada KCS1 Pte. Ltd., pemberian pinjaman kepada anak usaha PT Bangun Sarana Samudra Laut (BSSL) untuk melunasi utang di Bank Mandiri, serta sisanya untuk modal kerja yang mencakup biaya produksi, sewa fasilitas, bahan bakar, hingga pembayaran kepada pemasok.

ENRG melihat prospek sektor migas masih positif dalam jangka panjang, seiring proyeksi pertumbuhan permintaan energi hingga 2050. Mereka pun berencana terus meningkatkan produksi, termasuk lewat akuisisi aset baru.

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)



Most Popular