MARKET DATA

Setengah Kapal Dunia Diproduksi China: Eropa Kalah Apalagi RI, Bye!

Muhammad Zahran,  CNBC Indonesia
05 December 2025 14:35
Galangan Kapal di China
Foto: english.shanghai.gov.cn/

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri galangan kapal global memproduksi sekitar 71,69 juta gross tonnage (GT) kapal komersial pada tahun 2024. Namun, produksi global tersebut sangat terkonsentrasi di sebagian negara.

Data yang dihimpun United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) menunjukkan sebagian besar kapal komersial pada 2024 dibangun di satu kawasan kecil di Asia Timur. China, Korea Selatan, dan Jepang mendominasi produksi kapal dunia dengan memproduksi sekitar 95% dari seluruh kapal komersial global.

Data juga menegaskan kembali dominasi China dalam industri perkapalan global, ketika negara itu memproduksi lebih dari setengah total kapal komersial dunia dan meninggalkan para pesaingnya jauh di belakang. China mampu menghasilkan 39,1 juta GT atau 54,6% dari produksi global, melebihi gabungan produksi Korea dan Jepang.

Galangan kapalFoto: Pexels
Galangan kapal

 

Korea Selatan menempati posisi kedua dengan output 20,1 juta GT (28%), berkat spesialisasinya dalam kapal LNG dan kapal kompleks lain.

Sementara Jepang, meskipun tidak lagi dominan seperti era sebelumnya, tetap menyumbang 9 juta GT atau setara 12.6% produksi global. Hal ini menandakan bahwa negara tersebut masih kompetitif di sektor kapal dengan spesifikasi tinggi.

Di samping tiga negara raksasa industri galangan tersebut, kontribusi negara-negara lain terhadap produksi kapal global memang masih jauh tertinggal.

Di peringkat keempat dan kelima, terdapat Vietnam yang mampu memproduksi hingga 721 ribu GT dan Filipina yang memproduksi sekitar 668 ribu GT.

Jika dibandingkan dengan output tiga negara utama yang masing-masing berada pada skala belasan hingga puluhan juta GT, kontribusi Vietnam dan Filipina hanya mewakili kurang dari 5% pangsa global. Namun dalam skala regional Asia Tenggara, angka tersebut terbilang besar dan menunjukkan kapasitas industri yang terus berkembang.

Members of the Bahlawan family build boats at their boatyard in Syria's Mediterranean Island of Arwad on July 24, 2022. - The Bahlawans are the only manufacturers of traditional wooden boats on the Syrian coast, a Phoenician craft dating back thousands of years, now threatened by low demand in the age of technology. (Photo by LOUAI BESHARA / AFP) (Photo by LOUAI BESHARA/AFP via Getty Images)Foto: AFP via Getty Images/LOUAI BESHARA
Members of the Bahlawan family build boats at their boatyard in Syria's Mediterranean Island of Arwad on July 24, 2022. - The Bahlawans are the only manufacturers of traditional wooden boats on the Syrian coast, a Phoenician craft dating back thousands of years, now threatened by low demand in the age of technology. (Photo by LOUAI BESHARA / AFP) (Photo by LOUAI BESHARA/AFP via Getty Images)

 

Sementara itu, negara-negara Eropa kini tidak lagi bersaing dalam volume produksi, melainkan menggarap segmen kapal bernilai tinggi dan jenis-jenis khusus yang menuntut keahlian teknis. Misalnya, Italia, Prancis, dan Jerman yang menggarap kapal pesiar dan kapal militer, kemudian Finlandia, Belanda, dan Norwegia yang mempertahankan posisinya melalui spesialisasi pada kapal feri, kapal offshore, hingga kapal pemecah es.

Di sisi lain, negara seperti Indonesia, India, dan Malaysia tetap menjadi produsen dengan kapasitas menengah, terutama memenuhi kebutuhan armada dalam negeri secara konsisten.


(mae/mae)



Most Popular