MARKET DATA

Harga Emas Meledak! Kembali Tembus US$4.200, Rekor Tertinggi 6 Minggu

Susi Setiawati,  CNBC Indonesia
02 December 2025 06:46
emas gold
Foto: emas gold

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas kemballi terbang mencapai level tertinggi enam minggu karena spekulasi penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) semakin membebani dolar AS. Harga perak pun mampu mencapai rekor tertinggi sepanjang masa.

Pada perdagangan hari ini Selasa (2/12/2025) hingga pukul 06.33 WIB, harga emas dunia di pasar spot melemah 0,05% di posisi US$4.234,57 per troy ons.

Sementara pada perdagangan sebelumnya Senin (1/12/2025), harga emas dunia naik 0,05% di level US$4.232,45 per troy ons. Kenaikan harga emas ini mampu mencapai level tertinggi enam minggu.

Harga emas naik ke level tertinggi enam minggu pada hari Senin, didukung oleh meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) dan melemahnya dolar AS, sementara perak mencapai rekor tertinggi menjelang rilis data ekonomi utama AS.

Pada perdagangan kemarin Senin (1/12/2025), indeks dolar AS (DXY) sempat turun mencapai level 99,009, sebelum akhirnya ditutup sedikit lebih tinggi dengan pelemahan 0,03% di level 99,41. Penurunan ini mendorong dolar AS merosot ke level terendah dalam dua minggu,

"Lingkungan yang mendasari ekspektasi penurunan suku bunga lebih lanjut, bersama dengan tekanan inflasi yang masih di atas target The Fed, masih menjadi penopang utama dalam emas dan perak," ujar David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.

Para pelaku pasar telah meningkatkan taruhan penurunan suku bunga Desember menjadi 87%, menyusul data ekonomi AS yang lebih lemah dan pernyataan dovish dari para pejabat The Fed, termasuk Gubernur Christopher Waller dan Presiden The Fed New York, John Williams.

Suku bunga yang lebih rendah cenderung menguntungkan aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil seperti emas.

Investor juga berfokus pada data-data penting AS minggu ini, termasuk angka ketenagakerjaan ADP November pada hari Rabu dan Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) September yang tertunda, ukuran inflasi pilihan The Fed, yang akan dirilis pada hari Jumat.

Pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, pada hari Senin nanti juga diharapkan akan memberikan petunjuk kebijakan lebih lanjut.

Sementara itu, ekspektasi bahwa Ketua The Fed berikutnya akan lebih dovish daripada sebelumnya juga mendukung emas dan perak, menurut Meger.

Penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett mengatakan pada hari Minggu bahwa, jika terpilih, ia akan dengan senang hati menjabat sebagai Ketua Fed berikutnya. Menteri Keuangan Scott Bessent mengindikasikan ketua baru dapat ditunjuk sebelum Natal.

"Kami masih melihat emas dan perak dalam tren sideways yang kuat hingga naik lebih tinggi," ujar Meger.

Di sisi lain, harga perak melesat mencapai rekor tertinggi sepanjang masa alias All Time High (ATH).

Harga perak (XAG) di pasar spot pada penutupan perdagangan Senin (1/12/2025), naik 2,81% di level US$57,96 per troy ons. Harga perak sempat menyentuh level tertingginya pada perdagangan intraday di US$58,83 per troy ons.

Sementara pada perdagangan hari ini Selasa (2/12/2025) hingga pukul 06.33 WIB, harga perak di pasar spot melemah 0,01% di level US$57,95 per troy ons.


CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(saw/saw) Next Article May Day! May Day! Harga Emas Terjun 3%, Tenggelam ke Level US$3.900


Most Popular