MARKET DATA

Tiba-Tiba Harga Emas Mengamuk Lagi, Langsung Cetak 3 Rekor!

Susi Setiawati,  CNBC Indonesia
25 November 2025 06:50
emas
Foto: emas

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas tiba-tiba melesat hampir 2% dan berhasil meninggalkan level psikologis US$4.000 per troy ons. Kenaikan harga emas didorong oleh harapan pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve hingga rilisnya data AS yang kembali menjadi fokus pasar.

Pada perdagangan Senin (24/11/2025), harga emas dunia terbang 1,82% ke posisi US$ 4.139,19 per troy ons. Emas langsung mencetak tiga rekor sekaligus.

Lonjakan harga kemarin berhasil membuat harga emas meninggalkan level psikologis US$4.000 per troy ons.

Harga kemarin juga menjadi yang tertinggi sejak 13 November atau 12 hari terakhir. Kenaikan sebesar 1,82% sehari juga menjadi yang terbaik sejak 10 November 2025 (+2,92%) atau 15 hari terakhir.

Pada perdagangan hari ini Selasa (25/11/2025) hingga pukul 06.10 WIB, harga emas dunia di pasar spot melemah 0,06% ke posisi US$4.136,79 per troy ons.

Harga emas naik hampir 2% pada perdagangan Senin, didorong oleh meningkatnya ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed bulan depan dan menjelang rilis data ekonomi AS terbaru yang memberikan petunjuk lebih lanjut tentang kebijakan moneter.

"Pasar semakin yakin bahwa The Fed AS berada di jalur yang tepat untuk memangkas suku bunga pada  Desember," ujar Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.

Presiden The Fed New York, John Williams, mengatakan pada hari Jumat bahwa suku bunga AS dapat turun dalam waktu dekat tanpa membahayakan target inflasi The Fed, sekaligus membantu mencegah penurunan di pasar tenaga kerja.

Data CME FedWatch menunjukkan  taruhan penurunan suku bunga bulan depan mencapai 79%, jauh lebih besar dibandingkan 30% pada akhir pekan lalu.

Emas, aset yang tidak memberikan imbal hasil, cenderung berkinerja baik di lingkungan suku bunga rendah, dan selama ketidakstabilan geopolitik dan ekonomi.

"Kami menunggu data dan ekspektasinya mungkin sedikit lebih lemah. Inflasi mungkin tidak terlalu tinggi dan semua itu menunjukkan kinerja emas yang cukup baik," tambah Melek.

Investor menantikan data ekonomi utama yang tertunda akibat penutupan pemerintah, termasuk penjualan ritel AS, klaim pengangguran, dan angka harga produsen yang akan dirilis akhir pekan ini.

Sementara itu, AS dan Ukraina melanjutkan perundingan pada hari Senin untuk menyusun rencana yang dapat diterima guna mengakhiri perang Rusia di Ukraina, setelah sepakat untuk merevisi proposal AS sebelumnya yang dianggap banyak orang terlalu menguntungkan Moskow.

"Dengan semakin banyaknya berita utama mengenai debat The Fed dan fluktuasi geopolitik, terutama terkait Ukraina, emas kemungkinan masih akan mendapatkan tawaran, tetapi menurut pandangan kami, harganya masih berada di kisaran US$4.000 dan US$4.100 per troy ons," menurut catatan Rhona O'Connell, analis di StoneX.

Di sisi lain, harga perak juga ikut berpesta.

Harga perak (XAG) di pasar spot pada penutupan perdagangan Senin (24/11/2025), melesat 2,79% di level US$51,40 per troy ons.

Sementara pada perdagangan hari ini Selasa (25/11/2025) hingga pukul 06.10 WIB, harga perak di pasar spot melemah 0,11% di level US$51,34 per troy ons.


CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(saw/saw) Next Article Harga Emas Melesat Lagi, Seberapa Cepat Bisa Tembus US$4.000?


Most Popular