MARKET DATA

Emas Sentuh US$4100 Lalu Ambruk Seketika karena Faktor 'Mematikan' Ini

Susi Setiawati,  CNBC Indonesia
20 November 2025 06:45
emas gold bar
Foto: emas gold bar

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas kembali naik meskipun masih terbatass. Harga emas sempat kembali menyentuh level psikologis US$4.100 per troy ons sebelum akhirnya kembali ke level US$4.000 per troy ons. Kenaikan harga emas terpangkas usai keluarnya risalah rapat bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).

Pada perdagangan Rabu (1/11/2025), harga emas dunia naik 0,32% di level US$4.080,66 per troy ons. Penguatan tersebut memperpanjang tren positifnya dengan menguat selama dua hari beruntun. Pada perdagangan intraday harga emas sempat menyentuh level US$4.132,68 per troy ons, sebelum akhirnya kembali ke level US$4.000 per troy ons.

Pada perdagangan hari ini Kamis (20/11/2025) hingga pukul 06.18 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,22% di posisi US$4.089,53 per troy ons.

Harga emas memangkas kenaikan pada perdagangan Rabu setelah rilis risalah rapat terbaru The Federal Reserve (The Fed), sementara pelaku pasar berfokus pada data ekonomi mendatang untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut mengenai arah suku bunga AS.

Bank sentral AS The Fed merilis risalah rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada Kamis dini hari waktu Indonesia. Risalah FOMC menegaskan adanya keraguan The Fed dalam menurunkan suku bunga pada Desember mendatang.

Anggota The Fed masih terbelah dalam melihat potensi pemangkasan. Sebagai catatan, The Fed memangkas suku bunganya sebesar 25 bps ke level 3,75-4,00%.

"Banyak anggota mendukung penurunan target suku bunga federal funds," demikian tertulis dalam risalah.

Namun beberapa anggota dalam kelompok ini juga menyatakan bahwa mereka akan puas jika FOMC membiarkan suku bunga tetap.

"Risalah rapat ini sudah berlalu. Lebih penting untuk melihat apa yang terjadi di bulan Desember dan The Fed membutuhkan lebih banyak data untuk memutuskan hal itu. The Fed akan mendapatkan data sedikit demi sedikit dan itu akan menjadi fokus," menurut analis Marex, Edward Meir, kepada Reuters.

Menurut alat CME FedWatch, saat ini para pelaku pasar hanya melihat peluang 30% untuk penurunan suku bunga di bulan Desember. Presiden AS Donald Trump kembali mengkritik Chairman The Fed Jerome Powell karena tidak menurunkan suku bunga lebih cepat.

Emas yang tidak memberikan imbal hasil cenderung berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah dan selama masa ketidakpastian ekonomi.

Akan segera dirilis laporan ketenagakerjaan periode September pada hari Kamis, yang tertunda karena penutupan pemerintah AS.

Sementara itu, Biro Statistik Tenaga Kerja AS menyatakan tidak akan menerbitkan laporan ketenagakerjaan untuk Oktober, setelah penutupan pemerintah yang baru saja berakhir mencegah pengumpulan data untuk survei rumah tangga.

Data menunjukkan pada hari Selasa bahwa jumlah warga Amerika yang menerima tunjangan pengangguran mencapai titik tertinggi dalam dua bulan pada pertengahan Oktober.

Di sisi lain, harga perak juga kembali menguat.

Harga perak (XAG) di pasar spot pada penutupan perdagangan Rabu (19/11/2025), terapresiasi 1,33% di level US$51,36 per troy ons. Kenaikan tersebut menjadi penguatan harga perak selama dua hari beruntun dan pada perdagangan intraday harga perak sempat menyentuh US$52,48 per troy ons.

Sementara pada perdagangan hari ini Kamis (20/11/2025) hingga pukul 06.18 WIB, harga perak di pasar spot menguat 0,18% di level US$51,45 per troy ons.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]


(saw/saw) Next Article Breaking! Harga Emas Masuki Sejarah Baru, Tembus Level US$4.100


Most Popular