20 Profesi yang Gajinya Tinggi Tapi Gak Perlu Gelar Sarjana

Emanuella Bungasmara Ega Tirta,  CNBC Indonesia
16 November 2025 11:00
Seorang pekerja melintas di depan mural ilustrasi di Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta Selatan, Senin, (13/10/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Seorang pekerja melintas di depan mural ilustrasi di Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta Selatan, Senin, (13/10/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia- Pasar tenaga kerja Amerika Serikat terus berubah, dan salah satu pergeseran paling menarik adalah semakin banyaknya pekerjaan bergaji tinggi yang tidak lagi mensyaratkan gelar sarjana.

Melansir Bureau of Labor Statistics jalur karier non-degree kini mampu menawarkan pendapatan enam digit, terutama di sektor teknis, energi, transportasi, dan pengawasan operasional.

Fenomena ini didorong oleh naiknya biaya kuliah, besarnya beban utang mahasiswa, dan semakin kuatnya persepsi bahwa pendidikan formal empat tahun bukan satu-satunya jalur menuju stabilitas finansial. Dalam konteks inilah, pekerjaan berbasis keterampilan teknis dan pelatihan khusus menjadi pusat perhatian generasi muda di AS.

Di posisi teratas daftar pekerjaan bergaji terbesar tanpa gelar sarjana, profesi pengendali lalu lintas udara menempati peringkat pertama dengan median gaji mencapai US$144.580 per tahun.

Meski tidak membutuhkan ijazah kuliah, pekerja di bidang ini harus menjalani serangkaian pelatihan yang sangat ketat melalui Federal Aviation Administration, termasuk tes kemampuan, sekolah khusus, dan masa pelatihan di lapangan. Setelah itu, urutan berikutnya diisi oleh pilot komersial non-airline yang bekerja untuk penerbangan charter atau layanan medis udara, dengan pendapatan setara US$122.670, serta operator reaktor nuklir yang menghasilkan US$122.610. Pekerjaan-pekerjaan tersebut memperlihatkan bahwa pelatihan bersertifikat yang intensif dapat menjadi pengganti yang setara dengan pendidikan sarjana dalam menentukan besaran penghasilan.

Jika dilihat lebih luas, sebagian besar profesi dalam daftar ini berasal dari sektor teknis. Pemasang dan perawat eskalator maupun elevator yang memperoleh median gaji lebih dari US$106.000 menjadi contoh bagaimana pekerja terampil dengan pelatihan vokasi mampu meraih pendapatan kelas menengah atas.

Di bidang energi, operator pembangkit listrik memperoleh sekitar US$99.670 per tahun, sementara petugas sistem pompa dan operator kilang minyak mencapai US$97.540. Karier teknis lain seperti pemasang jaringan listrik tegangan tinggi, operator pabrik gas, pengawas pekerja penjualan, hingga petugas perbaikan sistem sinyal kereta api juga berada dalam rentang pendapatan US$82.000 hingga US$93.000.

Profesi keamanan publik dan sektor transportasi turut menjadi penggerak.

Supervisor garis depan untuk kepolisian serta detektif memperoleh pendapatan di atas US$93.000, sedangkan petugas polisi transit maupun kereta api memiliki median gaji lebih dari US$82.000.

Di dunia transportasi umum, operator kereta bawah tanah dan streetcar juga meraih kompensasi yang cukup besar. Pekerjaan-pekerjaan tersebut tidak hanya mengandalkan keterampilan operasional, tetapi juga pemahaman situasional yang kompleks sehingga sulit tergantikan oleh sistem otomatis. Hal yang sama berlaku untuk inspektur transportasi yang bertugas memastikan keselamatan operasi penerbangan, laut, maupun darat.

Sektor agrikultur juga muncul dalam daftar melalui profesi manajer pertanian, peternak, serta pengelola agribisnis yang memperoleh median pendapatan mendekati US$88.000. Kehadiran profesi ini menunjukkan bahwa modernisasi pertanian dan pengelolaan aset agrikultural skala besar dapat menghasilkan kompensasi yang kompetitif tanpa memerlukan gelar akademik.

Sementara itu, peran administratif seperti postmaster dan superintendent kantor pos bahkan menawarkan gaji sekitar US$92.730, menggambarkan bahwa struktur birokrasi operasional tingkat menengah juga membuka jalan menuju pendapatan yang relatif tinggi tanpa keharusan menempuh pendidikan sarjana.

Di luar besarnya pendapatan, alasan lain mengapa pekerjaan teknis semakin menarik adalah persepsi bahwa profesi ini lebih tahan terhadap disrupsi teknologi. Dokumen mencatat bahwa pekerjaan-pekerjaan teknis cenderung sulit digantikan oleh kecerdasan buatan atau robotik karena membutuhkan kemampuan fisik, kedekatan situasional, dan pemecahan masalah di lapangan.

Keunggulan ini menjadi nilai tambah di masa ketika pekerjaan administratif dan pekerjaan kantor mulai terancam otomatisasi. Generasi Z pun diperkirakan semakin tertarik pada karier yang memberikan rasa aman jangka panjang, gaji tinggi, serta jalur masuk yang tidak memberatkan secara finansial.

Namun studi lain yang turut dibahas dalam laporan Visual Capitalist menunjukkan bahwa dalam skala populasi, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin tinggi pula rata-rata penghasilannya.

Namun, keberadaan 20 pekerjaan non-degree yang mampu memberikan pendapatan setara profesional berijazah sarjana menjadi bukti bahwa jalur vokasi dan pelatihan sertifikasi dapat menjadi alternatif karier yang sah, layak, dan sangat menguntungkan. Keberagaman jalur inilah yang kini menjadi ciri khas pasar tenaga kerja modern di Amerika Serikat.

CNBC Indonesia Research

(emb/emb)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation