Ini Spek A400M Pesanan Prabowo, Monster Udara Siap Guncang Angkasa RI

Elvan Widyatama,  CNBC Indonesia
03 November 2025 16:55
Pesawat Airbus A400M tiba di Landasan Udara (Lanud) Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Senin (3/11/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Pesawat Airbus A400M tiba di Landasan Udara (Lanud) Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Senin (3/11/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia baru saja kedatangan unit pertama pesawat angkut berat A400M Atlas. Pesawat ini akan menjadi bagian dari alat utama sistem pertahanan (alutsista), yang merupakan realisasi hasil kontrak pembelian dua unit A400M oleh Prabowo Subianto pada 2021 lalu.

Pabrikan Airbus Defence and Space secara resmi menyerahkan unit pertama kepada Kementerian Pertahanan RI. Pesawat tersebut akan dioperasikan langsung oleh TNI Angkata Udara (TNI AU).

Upacara penyerahan berlangsung di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, setelah proses serah terima sebelumnya dilakukan di fasilitas Airbus di Seville, Spanyol.

Pesawat ini merupakan unit pertama dari dua pesawat A400M yang dipesan Indonesia pada 2021, dengan unit kedua dijadwalkan tiba pada 2026. Dalam keterangan resmi Airbus, Indonesia kini menjadi operator ke-10 A400M di dunia.

Selain pesawat, Airbus juga akan memberikan program pelatihan dan dukungan teknis komprehensif bagi TNI AU untuk mendukung fase entry into service. Tak hanya itu, Indonesia juga tengah mengkaji potensi integrasi firefighting kit pada kedua pesawat ini, yang memungkinkan A400M dikonversi secara cepat menjadi pesawat water bomber dengan kapasitas hingga 20.000 liter air atau retardant dalam satu kali misi pemadaman.

A400M yang dikirim ke Indonesia dikonfigurasi untuk misi kargo, pasukan, evakuasi medis (MEDEVAC), hingga misi kemanusiaan. Dengan kemampuan terbang mencakup seluruh wilayah Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

Ruang Kargo dan Kapasitas Muatan

A400M memiliki kapasitas muatan maksimum 37 ton dengan volume ruang kargo 340 meter kubik. Dimensi kabin yang lebar membuat pesawat ini dapat membawa peralatan yang tidak muat di Hercules C130, seperti helikopter tanpa pembongkaran atau kendaraan tempur lapis baja ringan.

Ruang kargo dapat diatur ulang untuk berbagai konfigurasi. Kombinasi pasukan dan kargo, aeromedical evacuation, atau mixed paratrooper-cargo drops, membuat pesawat ini sangat fleksibel dalam mendukung misi militer maupun sipil.

Performa Pesawat

Pesawat angkut ini mampu terbang hingga ketinggian 40.000 kaki dengan kecepatan maksimum Mach 0,72 atau sekitar 708 km/jam. Dengan kecepatan yang hampir setara dengan peswat bermesin turbofan, A400M tetap mempertahankan efisiensi bahan bakar khas turboprop.

A400M juga memiliki jangkauan sejauh 3.400 NM dengan total muatan mencapai 20 ton. Bila muatan ditingkatkan menjadi 30 ton, maka jarang yang bisa dijangkau sejauh 2.400 NM. Dengan kemampuan tersebut, pesawat ini memungkinkan penerbangan jarak jauh tanpa henti.

Kemampuan Takeoff & Landing

A400M memiliki keunggulan utama yakni kemampuannya untuk melakukan lepas landas dan mendarat di landasan yang pendek serta tidak beraspal.

Dengan dukungan sistem 12-Wheel main landing gear, membuatnya mampu beroperasi di landasan pacu yang berbahan tanah, kerikil, atau rumput sekalipun.

Dengan mesin TP400-D6 turboprop memberikan tenaga besar dengan perlindungan optimal terhadap Foreign Object Damage (FOD), menjadikannya aman untuk operasi di medan ekstrem.

Kemampuan Air-to-Air Refuelling

Dengan kapasitas bahan bakar internal 51 ton, A400M dapat berfungsi sebagai pesawat tanker dan penerima bahan bakar.

Pesawat ini mampu melakukan pengisian bahan bakar di udara terhadap jet tempur seperti Su-30, F-18, dan Eurofighter, maupun helikopter.

Kemampuan ini meningkatkan fleksibilitas operasi udara dan memungkinkan misi berjarak jauh tanpa perlu mendarat untuk pengisian bahan bakar.

Kemampuan Airdrop dan Operasi Taktis

A400M dapat melakukan airdrop hingga 25 ton kargo dari ketinggian 150 kaki hingga 38.000 kaki, baik menggunakan Computed Air Release Point (CARP) otomatis maupun metode manual.

Selain itu, pesawat mampu mengangkut hingga 116 penerjun payung (paratroopers) dalam satu sortie, dengan pintu ganda dan ramp belakang besar yang memudahkan operasi penerjunan dan pembuangan kargo udara.

Sistem Pertahanan

Untuk menjaga keselamatan awak dan misi di area berisiko tinggi, A400M dilengkapi berbagai sistem pertahanan modern.

Kokpit dilindungi lapisan baja dan kaca antipeluru, sistem bahan bakar menggunakan inert gas untuk mengurangi risiko ledakan, dan kendali penerbangan menggunakan fly-by-wire system untuk manuver presisi rendah.

Sementara Defensive Aids System (DAS), chaff dan flare countermeasures, serta infrared signature rendah membuat pesawat ini sulit dideteksi radar dan lebih tahan terhadap ancaman rudal berpemandu panas.

Fleksibilitas Multi-Misi

A400M dirancang agar bisa bertransformasi cepat antarjenis misi. Dalam hitungan jam, konfigurasi kabin dapat diubah dari kargo berat menjadi unit evakuasi medis (MEDEVAC) lengkap dengan fasilitas ICU, atau menjadi tanker udara dengan sistem pengisian bahan bakar eksternal.

Dengan tambahan opsional seperti modular firefighting kit, pesawat ini juga dapat berfungsi sebagai water bomber dengan kapasitas hingga 20.000 liter air dalam sekali peluncuran.

Perbandingan dengan Hercules C-130J

Sebelumnya, TNI AU telah memiliki pesawat angkut jenis Hercules C-130 bahkan varian tertingginya yakni C-130J Super Hercules. Pesawat buatan Lockheed Martin asal Amerika Serikat ini telah lama menjadi tulang punggung angkutan udara militer di berbagai negara, termasuk Indonesia.

C-130J dikenal sebagai pesawat angkut taktis yang andal, efisien, dan memiliki kemampuan lepas landas pendek, menjadikannya ideal untuk misi logistik di medan yang menantang.

Namun, dengan hadirnya Airbus A400M Atlas, TNI AU kini memiliki pesawat dengan kelas dan kapasitas satu tingkat di atas Hercules, baik dari sisi daya angkut, kecepatan, maupun fleksibilitas misi.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(evw/evw)
Tags

Most Popular
Recommendation