Kluivert Masuk Daftar Pelatih Tersingkat Timnas: Ada yang Lebih Tragis

mae, CNBC Indonesia
16 October 2025 13:40
Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, mengamati permainan para anak asuhnya dari tepi lapangan saat Indonesia melawan Bahrain laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Selasa (25/3/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, mengamati permainan para anak asuhnya dari tepi lapangan saat Indonesia melawan Bahrain laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Grup C di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Selasa (25/3/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia Erick Thohir mengumumkan pemberhentian Patrick Kluivert sebagai pelatih tim nasional sepakbola putra. Hal itu diumumkan Erick via akun Instagram resminya, Kamis (16/10/2025).


"Terima kasih atas kontribusi yang sudah diberikan Coach Patrick Kluivert dan Tim Kepelatihan selama hampir 12 bulan untuk PSSI & Timnas Indonesia. Dengan penuh rasa hormat, PSSI dan Coach Patrick & Tim Kepelatihan sepakat untuk mengakhiri kerja sama ini," tulisnya.

Dalam kesempatan itu, Erick juga menyampaikan terima kasih untuk seluruh suporter, pemain beserta keluarga dan ofisial yang sudah berjuang dan memberikan dukungan untuk Timnas Indonesia yang bisa melaju hingga Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang merupakan sejarah dalam dunia sepak bola Indonesia.



"Kita akan melakukan evaluasi dan menentukan target bagi Timnas Indonesia berikutnya untuk bisa masuk ranking 100 besar FIFA, Piala Asia 2027, dan Piala Dunia 2030," tulis Erick.

Kluivert ditunjuk sebagai pelatih sejak 8 Januari 2025 menggantikan Shin tae-yong. Artinya,dia memimpin timnas selama 10 bulan.
Periode selama 10 bulan tersebut termasuk singkat.

CNBC Indonesia mencatat sejak tahun 1951, sebenarnya periode kontrak dari pelatih Timnas tidak banyak yang berlangsung lama. Rata-rata hanya bertahan kurang dari setahun.

Pelatih terlama masih dijabat Toni Pogacnik yang menjabat dari 1954 - 1963, atau selama sembilan tahun.

Shin Tae-yong (STY) juga mengemban pelatih timnas cukup lama yakni sekitar lima tahun.

Bila Pocagnik dan STY dikenang manis. Tidak demikian dengan L
uis Manuel Blanco. Pelatih asal Argentina ini datang ke Indonesia di bawah  PSSI  kepemimpinan Djohar Arifin pada 7 Februari 2013 sebagai pelatih timnas Indonesia sekaligus U-23. Dia dikontrak selama dua tahun.

Sayang, saat itu sepak bola Indonesia ada dalam masa dualisme kepengurusan PSSI yang membuat situasi kacau.

Blanco sempat menarik perhatian publik saat mencoret 14 dari 21 pemain karena dianggap indisipliner saat pemusatan latihan. Keputusan itu membuat suasana tim memanas dan menuai pro-kontra di internal PSSI sendiri.

Tak lama kemudian, ia dipindahkan ke Timnas U-19, tapi tak sempat memimpin satu pun laga resmi. Blanco memilih pulang ke Argentina  meninggalkan Indonesia tanpa memimpin laga resmi dan menjadi pelatih tersingkat.  Penunjukan dan periode dikenang sebagai salah satu yang paling tragis.



(mae/mae)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation