Industri Kimia RI Makin Jaya, Begini Respon Saham RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Permintaan bahan kimia khusus di Indonesia terus meningkat. Untuk itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berupaya meningkatkan produktivitas, inovasi, dan daya saing industri ini sekaligus mengurangi ketergantungan impor. Transformasi industri difokuskan pada peningkatan kapasitas produksi, adopsi teknologi, keberlanjutan lingkungan, serta keterkaitan dengan industri hilir dan pasar global.
Kemenperin juga menciptakan iklim usaha yang kondusif melalui insentif fiskal, pengembangan infrastruktur, dan dukungan riset serta inovasi. Selain itu, kemitraan dengan pelaku industri dan lembaga riset diperkuat untuk mempercepat penerapan teknologi dan industri 4.0.
Industri kimia merupakan sektor prioritas dalam peta jalan Making Indonesia 4.0 karena memiliki nilai tambah dan potensi pasar tinggi.
Ekspor berbagai produk kimia Indonesia pada semester I-2025 menunjukkan pertumbuhan signifikan, mencapai 54,12% secara tahunan, seiring dengan peningkatan total ekspor industri pengolahan nasional. Pertumbuhan ini didorong oleh penjualan produk kimia ke luar negeri sebesar US$907,04 juta, jauh lebih tinggi dari periode sebelumnya. Beberapa produk kimia, seperti obat nyamuk dan produk kimia kategori HS 38, juga mengalami peningkatan permintaan global.
Lantas emiten siapa saja yang masuk dalam industri barang kimia, berikut catatan CNBC Indonesia dan performanya.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)