
Ada Tanda-Tanda CBRE Bersiap Masuk MSCI, Harga Menuju Rp3.000?

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu saham yang terafiliasi dengan Happy Hapsoro akhirnya berhasil dari jajaran emiten dalam pemantauan khusus atau Full Call Auction (FCA). Saham PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) kini sudah mulai bisa diperdagangkan dengan mudah di pasar reguler.
Pada penutupan perdagangan Jumat (3/10/2025), saham PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE) mencatatkan Auto Rejection Atas (ARA) dengan melesat 24,84% di level Rp1.005 per lembar saham. Di sepanjang tahun saham CBRE telah melesat 5.189,47%.
Kenaikan harga saham CBRE yang terus mencetak rekor-rekor tertinggi baru tak luput dari kabar baik.
PT Cakra Buana Resources Energi Tbk (CBRE), mengumumkan langkah strategis untuk memperkuat posisi di pasar modal dengan menargetkan potensi masuk ke dalam indeks MSCI. Saham CBRE berhasil mendarat di level Rp 1.005 per saham pada perdagangan Jumat (3/10/2025), mencerminkan minat investor yang kuat setelah beberapa bulan terakhir mencatatkan kenaikan signifikan.
Momentum ini juga diiringi dengan sejumlah aksi korporasi, termasuk rencana penerbitan hingga 48 miliar saham baru melalui rights issue, serta akuisisi kapal pipe-laying & lifting vessel senilai US$ 100 juta untuk mendukung diversifikasi usaha.
Seiring kapitalisasi pasarnya yang kini mencapai sekitar Rp 4,561 triliun di harga Rp1.005 per saham. Dengan nilai tersebut, CBRE sebenarnya sudah berada dalam kisaran kapitalisasi yang sesuai dengan persyaratan MSCI Small Cap, yakni Rp 3-5 triliun. Namun, tantangan utama terletak pada sisi free float market cap. Berdasarkan aturan MSCI, syarat minimal free float market cap adalah US$ 161 juta, setara dengan Rp 2,58 triliun.
Dengan asumsi free float hanya 20%, free float market cap CBRE saat ini baru sekitar Rp 912 miliar atau setara dengan US$ 57 juta, jauh di bawah syarat yang ditetapkan MSCI. Untuk bisa memenuhi ketentuan tersebut tanpa menambah free float, kapitalisasi pasar CBRE harus meningkat hingga Rp 12,9 triliun, yang berarti harga saham harus berada hampir tiga kali lipat dari posisi saat ini yakni di kisaran Rp3.000 per saham.
Untuk mendukung masuk ke indeks MSCI, manajemen CBRE menyiapkan sejumlah langkah strategis. CBRE tengah mengakselerasi ekspansi aset melalui akuisisi kapal pipe-laying & lifting vessel senilai US$100 juta yang akan memperkuat diversifikasi usaha di sektor energi dan infrastruktur laut. Dengan adanya kapal ini, pendapatan perseroan juga akan bertransformasi ke dalam bentuk dolar AS, sehingga memberi potensi peningkatan bottom line yang signifikan. Kinerja positif ini diperkirakan membuka peluang besar bagi CBRE untuk membagikan dividen di masa mendatang.
Perseroan juga berkomitmen menjaga likuiditas perdagangan saham dengan memastikan stabilitas harga dan keterbukaan informasi, sehingga dapat meningkatkan kepercayaan.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)