Saham EMTK Terbang Tinggi, IPO Superbank Ganti Sekuritas?

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
02 October 2025 12:00
Superbank. (CNBC Indonesia/Zefanya Aprilia)
Foto: Superbank. (CNBC Indonesia/Zefanya Aprilia)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) terpantau menguat signifikan dalam sepekan ini, emiten Grup Emtek ini menjadi perhatian investor usai rumor IPO Superbank akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada bulan ini.

Saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) mencatatkan kenaikan hingga 26% hingga perdagangan intraday hari ini Kamis (2/10/2025) di level Rp1.550 per lembar saham.

Harga saham EMTK melesat usai beredarnya tangkapan layar E-IPO yang berisikan informasi PT Superbank Indonesia Tbk dengan kode saham BSPR akan melaksanakan book building pada 10-13 Oktober 2025. Dengan harga ditawarkan antara Rp250 hingga Rp300 per lembar saham. Dimana Superbank akan meraih dana segar sekitar US$200 hingga US$300 juta atau setara Rp3,25 triliun hingga Rp4,88 triliun.

Superbank dikabarkan akan mengincar valuasi senilai US$1,5 miliar hingga US$2 miliar.

Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak 35.880.690 lot atau 20,05% total saham. Dalam tangkapan layar itu beredar bahwa penjamin emisi atau underwriternya adalah Henan Putihrai Sekuritas, yang dimana merupakan salah satu sekuritas yang selalu sukses dalam membawakan berbagai saham IPO.

Akan tetapi berdasarkan informasi yang diterima oleh CNBC Indonesia Research, bahwa penjamin emisi IPO Superbank adalah CSLA Sekuritas dan Mandiri Sekuritas.

Meskipun kabar IPO Superbank telah dibantah oleh Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna, investor tetap antusias terhadap IPO Superbank dan mendorong kenaikan harga saham EMTK.

Siapakah pemilik Superbank sehingga menjadi perhatian banyak investor?

Superbank sebelumnya dikenal sebagai PT Bank Fama International (Bank Fama), yang berdiri di Bandung tahun 1993. Di awal 2023, Bank Fama secara resmi berubah nama menjadi Superbank dan kantor pusatnya dipindah ke Jakarta, sebagai bagian dari transformasi menjadi bank digital.

Superbank masuk ke dalam grup perusahaan konsorsium yang terdiri dari Emtek Group (PT Elang Media Visitama), Grab, Singtel, dan KakaoBank, serta A5-DB Holdings.

Dimana berdasarkan kepemilikan saham, Emtek Group melalui PT Elang Media Visitama menjadi pemegang saham terbesar sekitar 34,58%, Grab melalui PT Kudo Teknologi Indonesia sekitar 21,29%, Singtel Alpha Investments Pte Ltd sekitar 18,93%, KakaoBank asal Korea sekitar 10% dan A5-DB Holdings Pte Ltd sekitar 7,10%.

Superbank semakin agresif memperkuat posisinya di industri perbankan digital dengan meluncurkan berbagai inovasi produk.

Superbank meluncurkan Pinjaman Atur Sendiri (PAS), produk pinjaman digital dengan tenor fleksibel dan bunga transparan. Menyasar segmen ritel dan mitra ekosistem, termasuk pengguna Grab. Memberikan keleluasaan nasabah untuk mengatur sendiri jumlah pinjaman dan jangka waktu sesuai kebutuhan.

Superbank juga menjalin kolaborasi strategis dengan OVO bernama OVO Nabung. Melalui kerja sama dengan dompet digital OVO, Superbank menghadirkan fitur OVO Nabung, produk tabungan yang memberi kesempatan pengguna OVO untuk menabung langsung dari aplikasi. Nasabah bisa menikmati bunga tabungan kompetitif dan kemudahan integrasi antara dompet digital dan layanan perbankan. Kolaborasi ini memperluas jangkauan Superbank ke jutaan pengguna OVO di Indonesia, memperkuat inklusi keuangan dan penetrasi produk digital.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation