Harga Emas Naik Tipis, Perak Melesat: Tapi Jangan Bahagia Dulu

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
26 September 2025 07:09
emas gold
Foto: emas gold

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas kembali menguat meskipun terbatas. Klaim pengangguran Amerika Serikat (AS) turun, sehingga emas membatasi kenaikannya. Kini investor tengah mengamati laporan inflasi utama sebagai landasan harga emas untuk terus melaju.

Pada perdagangan  Kamis (25/9/2025), harga emas dunia naik 0,35% di level US$3.748,82 per troy ons. Penguatan ini menjadi kabar baik setelah emas hancur 0,74% pada Rabu.

Pada perdagangan hari ini Jumat (26/9/2025) hingga pukul 06.40 WIB, harga emas dunia di pasar spot melemah 0,22% di posisi US$3.740,64 per troy ons.

Harga emas naik terbatas pada perdagangan hari Kamis setelah klaim pengangguran mingguan AS secara tak terduga menurun, sementara investor menunggu data inflasi utama yang dapat membentuk langkah suku bunga The Federal Reserve (The Fed) selanjutnya.

Jumlah warga Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran turun minggu lalu, tetapi pasar tenaga kerja telah kehilangan daya tariknya di tengah lesunya laju perekrutan. Sementara itu, ekonomi AS tumbuh lebih cepat dari yang diperkirakan sebelumnya pada kuartal kedua.

"Klaim pengangguran mencapai 218.000, berbanding ekspektasi 235.000, angka yang sedikit hawkish yang mungkin meredam beberapa ekspektasi pelonggaran suku bunga, tetapi itu tidak cukup untuk mengubah tren secara keseluruhan," ujar Peter Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals.

Grant mengingatkan harga emas meskipun naik masih dalam bayang-bayang pelemahan, terutama jika data inflasi pengeluaran pribadi warga AS (PCE)) naik lagi. AS akan mengumumkan data inflasi PCE malam ini. Pada Juli 2026, inflasi PCE tercatat sebesar 2,6% secara tahunan dan 0,2% secara bulanan.

"Risiko jangka pendek terbesar bagi emas adalah pembacaan inflasi PCE yang lebih tinggi dari perkiraan. Jika inflasi secara mengejutkan meningkat, hal itu dapat mendorong dolar dan membebani emas untuk sementara waktu," tambah Grant.

Indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) pada hari ini ini diperkirakan akan menunjukkan peningkatan 0,3% secara bulanan untuk bulan Agustus dan kenaikan 2,7% secara tahunan.

Pasar saat ini melihat probabilitas penurunan suku bunga The Fed sebesar 85% pada bulan Oktober, turun dari 90% sebelum rilis data ketenagakerjaan.

Presiden Bank Sentral AS (The Fed) San Francisco, Mary Daly, menegaskan kembali dukungan penuhnya terhadap pemangkasan suku bunga 25 basis poin pekan lalu dan mengisyaratkan keterbukaan terhadap pemangkasan lebih lanjut. Sebaliknya, Ketua The Fed, Jerome Powell, mempertahankan sikap yang lebih hati-hati pada hari Selasa.

Safe-haven emas batangan cenderung berkembang pesat dalam kondisi suku bunga rendah.

Dari sisi lain, harga perak di pasar spot (XAG) terpantau naik pada perdagangan kemarin Kamis (25/9/2025), dengan melesat 2,98% di level US$45,22 per troy ons.

Sementara pada perdagangan hari ini Jumat (26/9/2025) hingga pukul 06.40 WIB, harga perak di pasar spot melemah 1,06% di level US$44,74 per troy ons.


CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular