
Rupiah Jadi Juara, Pimpin Asia Gulingkan Dolar AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah menjadi jawara dalam kinerja sepekan ini di antara mata uang regional lainnya. Di sisi lain, kinerja Surat Berharga Negara (SBN) pada pekan ini cenderung melemah, namun masih dalam tren pergerakan positif sejak April 2025.
Mengutip Refinitiv nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis (4/9/2025) ditutup di Rp16.415/1US$1, melemah 0,03% dari posisi penutupan sebelumnya. Namun, dalam sepekan, mata uang Garuda mampu terbang tinggi.
Dalam sepekan nilai tukar rupiah, melesat 0,42% terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah membalikkan tren negatif pada dua pekan sebelumnya.
Penguatan rupiah ternyata menjadi yang tertinggi dibandingkan mata uang regional Asia yang cenderung tak berdaya menghadapi dolar AS.
Won Korea menguat 0,19% dan yen Jepang naik 0,05%. Namun, beberapa mata uang justru melemah seperti peso Filipina yang anjlok 0,31% dan yen China yang jatuh 0,24%.
Kinerja rupiah yang menguat, berbanding terbalik dengan SBN 10 Tahun yang menguat pada pekan lalu menjadi 6,4% dari pekan sebelumnya 6,322% atau posisi terendah sejak September 2023.
Imbal hasil SBN melesat 1,27 bps pada pekan ini, membuat SBN Indonesia bersama dengan negara lainnya di kawasan regional yang naik.
Sebagai catatan, imbal hasil SBN berbanding terbalik dengan harga. Imbal hasil yang melandai menandai SBN tengah dicari sehingga harganya naik dan imbal hasilnya melandai.
Data Bank Indonesia mencatat, ada net outflow sebesar Rp 7,69 triliun di SBN pada 1-3 September 2025. Net outflow ini adalah yang tertinggi sejak awal April 2025.
