Pesta 7 Hari 7 Malam: Harga Emas Lagi-Lagi Cetak Rekor Tertinggi

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
04 September 2025 06:40
emas gold
Foto: emas gold

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas terus mencatatkan rekor tertingginya sepanjang masa dan kini terpantau telah melesat selama tujuh hari beruntun. Kembalinya reli harga emas didorong oleh peningkatan terhadap permintaan safe haven setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang lemah.

Pada perdagangan Rabu (3/9/2025), harga emas dunia naik 0,72% di level US$3.558,48 per troy ons. Kenaikan ini memperpanjang kinerja luar biasa emas. Harga emas sudah menguat selama tujuh hari dengan penguatan mencapai 5,8%.

Harga penutupan kemarin juga menjadi yang tertinggi sepanjang masa. Harga emas sudah mencetak rekor penutupan selama empat hari beruntun yakni pada Jumat (US$ 3446,75), Senin (US$3475,87), Selasa (US$3532,92), dan Rabu kemarin (US$3558,49).

Harga sang logam mulia juga mencetak rekor intraday baru di US$ 3578 pada perdagangan kemarin, mengalahkan rekor sebelumnya di US$3540 di Selasa.

Pada perdagangan hari ini Kamis (4/9/2025) hingga pukul 06.24 WIB, harga emas dunia di pasar spot menguat 0,002% di posisi US$3.558,59 per troy ons. 

Harga emas melanjutkan reli dan memecahkan rekor pada perdagangan Rabu, didorong oleh data ketenagakerjaan AS yang melemah. Data ini memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga The Federal Reserve di September, sementara ketidakpastian global yang masih ada membuat permintaan safe haven tetap kuat.

Survei Lowongan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja (JOLTS) menunjukkan lowongan pekerjaan di AS menurun pada Juli, menambah bukti bahwa pasar tenaga kerja Amerika sedang mendingin.

Lowongan pekerjaan di AS turun sebanyak 176.000 menjadi 7,18 juta pada Juli 2025, level terendah sejak September 2024 dan jauh di bawah ekspektasi pasar sebesar 7,4 juta.

Fawad Razaqzada, analis pasar di City Index dan FOREX.com, mengatakan emas sudah diperdagangkan di wilayah rekor sebelum rilis data tersebut, dan angka-angka yang lebih lemah membantu menopang harga logam mulia, dengan target kenaikan berikutnya diperkirakan mencapai US$3.600 per troy ons.

Menyusul data tersebut, para pedagang meningkatkan probabilitas bahwa bank sentral AS akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan 16-17 September menjadi 98%, naik dari 92% sebelumnya.

Fokus investor kini beralih ke data klaim pengangguran AS dan ketenagakerjaan ADP pada Kamis, serta laporan penggajian non-pertanian bulanan yang dipantau ketat pada  Jumat.

Gubernur Fed Christopher Waller pada Rabu mengulangi seruannya untuk pemangkasan suku bunga bulan ini, dan mengatakan seberapa cepat bank sentral menurunkan biaya pinjaman setelah pertemuan tersebut akan bergantung pada apa yang terjadi selanjutnya dalam perekonomian.

Sementara itu, Gubernur The Fed Lisa Cook, pada hari Selasa, memaparkan secara lebih rinci penentangannya terhadap upaya Presiden Donald Trump untuk mencopotnya dari jabatannya. Trump telah berulang kali mengkritik Ketua The Fed Jerome Powell karena tidak memangkas suku bunga tahun ini.

"Kekhawatiran yang semakin meningkat atas independensi bank sentral AS semakin menggerogoti kepercayaan terhadap aset berdenominasi dolar dan mendorong investor beralih ke emas," menurut para pelaku pasar di Heraeus Metals.

Presiden AS Donald Trump akan meminta Mahkamah Agung AS untuk mengesahkan legalitas tarif impornya yang luas setelah dua kali mengalami kemunduran di pengadilan yang lebih rendah.

Di tempat lain, ekonomi zona euro terus berkembang sangat lambat pada Agustus.

Emas batangan cenderung mendapatkan daya tarik di masa-masa yang tidak pasti dan latar belakang suku bunga rendah.

"Reli emas masih memiliki ruang untuk berlanjut, dengan target jangka pendek hingga menengah di kisaran US$3.600 hingga US$3.800 per troy ons, dan pola breakout menunjukkan bahwa US$4.000 per troy ons dapat dicapai pada akhir kuartal pertama tahun depan," ujar Peter Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals.


CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation