
Luar Biasa! Harga Perak Terbang ke Level Tertinggi 14 Tahun

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga perak melesat ke level tertinggi dalam 14 tahun terakhir. Lonjakan harga dipicu oleh optimisme pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).
Harga perak pada hari ini, Senin (1/9/2025) pukul 15.13 WIB ada di posisi US$40,59 per troy ons atau melesat 2,32%. Harga tersebut adalah yang tertinggi dalam 14 tahun terakhir atau sejak 14 September 2011 (US$ 40,63 per troy ons).
Harga perak sudah melesat dalam lima hari beruntun dengan penguatan 5,29%. Sepanjang tahun ini, harga perak sudah melesat 40% lebih.
Matt Simpson, Senior Analyst City Index, menjelaskan harga perak melesat ditopang oleh pernyataan dovish Presiden Fed San Francisco, Mary Daly, yang mengisyaratkan pemangkasan.
Dalam sebuah unggahan di media sosial pada Jumat, Daly kembali menegaskan dukungannya terhadap pemangkasan suku bunga, dengan alasan adanya risiko terhadap pasar tenaga kerja.
Chairman The Fed Jerome Powell pada symposium di Jackon Hole pada 22 Agustus juga mengisyaratkan pemangkasan suku bunga.
Pemangkasan akan membuat dolar AS terpuruk. Pembelian perak dikonversi dalam dolar AS sehingga dolar yang melemah membuat permintaan perak melesat.
Data FedWatch menunjukkan trader kini bertaruh 87,6% The Fed akan memangkas suku bunga pada 16-17 September 2025.
"Pernyataan The Fed membantu pelaku pasar mengabaikan data inflasi inti PCE (Personal Consumption Expenditures) yang lebih tinggi pada Jumat lalu, dan tetap membuka peluang pemangkasan suku bunga 25 basis poin bulan ini," kata Matt, dikutip dari Reuters.
Pengadilan banding AS juga memutuskan bahwa sebagian besar tarif Presiden Donald Trump ilegal, yang semakin menekan dolar dan mendorong harga perak.
Data menunjukkan bahwa inflasi PCE mencapai 0,2% secara bulanan dan 2,6% secara tahunan, keduanya sesuai dengan ekspektasi pasar.
Perak yang tidak memberikan imbal hasil biasanya berkinerja baik dalam lingkungan suku bunga rendah.
Di sisi perdagangan, Perwakilan Dagang AS Jamieson Greer mengatakan pada Minggu bahwa pemerintahan Trump tetap melanjutkan pembicaraan dengan mitra dagang, meskipun pengadilan banding AS menyatakan sebagian besar tarif Trump ilegal.
Tim Waterer, Chief Market Analyst KCM Trade, mengatakan lbur bank di AS turut mengurangi likuiditas pasar, yang memperbesar pergerakan harga emas dan perak.
"Perak bergerak naik sebagai respons terhadap ekspektasi suku bunga AS yang lebih rendah, sementara pasar dengan pasokan ketat membantu mempertahankan bias kenaikan." Ujarnya.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
