
Baru Lahir, 6 Emiten Ini Langsung Diakuisisi: Harga Saham Terbang

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham yang melakukan Initial Public Offering (IPO) selalu menjadi perhatian menarik bagi investor. Beberapa saham yang belum lama IPO langsung diakuisisi oleh perusahaan lain. Keputusan ini kerap membuat saham-saham tersebut melejit bahkan mencetak multibagger.
Perusahaan bisa diakuisisi karena ada berbagai alasan strategis, finansial, maupun operasional. Secara sederhana, akuisisi merupakan tindakan ketika satu perusahaan membeli sebagian besar atau seluruh kepemilikan perusahaan lain untuk menguasainya.
Perusahaan yang kesulitan finansial sering menjadi target akuisisi karena valuasinya rendah. Investor atau perusahaan lain melihat peluang untuk menyelamatkan sekaligus mengambil alih aset bernilai.
Perusahaan diakuisisi untuk memperluas jangkauan pasar, misalnya masuk ke wilayah baru atau segmen pelanggan yang berbeda. Jika perusahaan target memiliki teknologi, paten, atau tim dengan keahlian khusus, perusahaan lain bisa mengakuisisinya untuk mempercepat inovasi.
Aksi akuisisi juga bisa menurunkan biaya atau economies of scale untuk meningkatkan efisiensi, misalnya dengan menggabungkan rantai pasok, produksi, atau distribusi.
Bahkan perusahaan membeli perusahaan lain untuk masuk ke industri berbeda, sehingga tidak bergantung pada satu sumber pendapatan saja.
Kadang perusahaan diakuisisi bukan karena lemah, tapi justru karena sangat menjanjikan dan dianggap akan menguntungkan pemilik baru.
CNBC Indonesia Research mencatat terdapat enam emiten yang belum lama melaksanakan IPO namun sudah diakuisisi oleh perusahaan lain, bahkan salah satunya merubah segmen bisnis dan industri serta nama perusahaanya.
Dampak akuisisi tersebut pun mendorong kenaikan harga saham yang signifikan bahkan beberapa mampu mencetak multibagger sejak IPO dengan naik ribuan persen.
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(saw/saw)