10 Provinsi Indonesia yang Jadi Eksportir Terbesar TKI

Rania Reswara Addini, CNBC Indonesia
24 August 2025 16:45
Cari Kerja Sulit, Warga RI Ramai Kabur ke Luar Negeri Demi Sesuap Nasi
Foto: Infografis/Cari Kerja Sulit, Warga RI Ramai Kabur ke Luar Negeri Demi Sesuap Nasi/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Seiring dinamika globalisasi dan meningkatnya kompleksitas kebutuhan hidup di Indonesia, generasi muda menjadi terdorong untuk mencari peluang penghidupan di luar negeri.

Migrasi internasional menjadi pilihan menarik bagi banyak orang yang menghadapi keterbatasan lapangan kerja dan kenaikan biaya hidup di negara asal, dengan harapan memperoleh pekerjaan yang lebih baik dan pendapatan yang lebih tinggi.

Pekerjaan di negara tujuan migrasi dinilai mampu memberikan imbal hasil ekonomi yang lebih tinggi atau setara dengan ekspektasi mereka.

Bank Dunia (2017) mencatat bahwa pekerja migran Indonesia yang sebelumnya telah bekerja di dalam negeri umumnya mengalami peningkatan penghasilan sebesar empat hingga enam kali lipat setelah bermigrasi ke luar negeri.

Selain itu, fenomena pekerja migran internasional muncul sebagai respons terhadap kebutuhan tenaga kerja di luar negeri, kurangnya peluang di negara asal, dan adanya informasi yang memotivasi perpindahan.

Jawa Barat Penyumbang Migran Terbesar

Menurut data Survey Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2024 milik Badan Pusat Statistik (BPS),

tiga provinsi penyumbang pekerja migran terbesar semuanya berasal dari Pulau Jawa. Ketiga provinsi tersebut adalah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah, dengan total kontribusi sebesar 53,3 %.

Fenomena ini, menurut penelitian Muslihatinningsih et al. (2020), disebabkan oleh status Pulau Jawa sebagai wilayah yang lebih maju. Hal ini menarik banyak orang untuk mencari pekerjaan dan menetap di sana.

Selain ketiga provinsi di Pulau Jawa, Nusa Tenggara Barat juga menjadi provinsi penyumbang pekerja migran terbesar Menurut data Sakernas 2024, sebuah pola yang konsisten sejak 2023.

Dari seluruh pekerja yang pernah bekerja di luar negeri dalam lima tahun terakhir, 53,3 % bertempat tinggal di perkotaan dan 46,7 % bertempat tinggal di pedesaan.

Fenomena ini mencerminkan bahwa motivasi untuk bekerja sebagai pekerja migran Indonesia tidak lagi terbatas pada wilayah tertentu, melainkan telah menyebar secara merata di kalangan masyarakat dari berbagai daerah tempat tinggal, baik yang berasal dari kawasan perkotaan maupun pedesaan.

Malaysia Menjadi Destinasi Utama

Hampir separuh dari pekerja Indonesia yang bekerja di luar negeri pernah bekerja di Malaysia, yaitu sekitar 46,3%, atau sebesar 209.500 jiwa.

Di posisi kedua ada Arab Saudi, dengan 56.600 warga Indonesia yang pernah bekerja di sana atau sekitar 13,0%. Sementara itu, negara tujuan lainnya yang banyak diminati pekerja Indonesia adalah China Taipei (Taiwan) (9,2%), Singapura (8,5%), dan Hong Kong (3,8%)

Tingginya minat pekerja migran Indonesia untuk bekerja di Malaysia justru diiringi oleh berbagai permasalahan. Permasalahan ini meliputi perekrutan yang tidak adil, pelanggaran hak-hak pekerja migran Indonesia, hingga kekerasan fisik di tempat kerja.

Banyaknya Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Malaysia, pada 2022 Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Malaysia menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) mengenai Penempatan dan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Sektor Domestik di Malaysia. Tujuan MoU ini adalah untuk meningkatkan perlindungan terhadap Pekerja Migran Indonesia sektor rumah tangga di Malaysia.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]

(mae)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation