80 Tahun Indonesia Merdeka

Jutaan Ton Harta Karun di Perut Bumi, Emas - Nikel: Seberapa Kaya RI?

Rania Reswara Addini, CNBC Indonesia
16 August 2025 16:00
INFOGRAFIS, Larangan Ekspor Biji Nikel
Foto: Infografis/Larangan Ekspor Biji Nikel/Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia diberi anugerah berupa kekayaan sumber daya alam yang amat melimpah. Beragam komoditas tambang seperti mineral dan batubara memberikan kontribusi yang signifikan bagi penerimaan negara.

Grand Strategy Mineral dan Batu bara: Arah Pengembangan Hulu Hilir menyebut praktek pertambangan di Indonesia sudah dimulai jauh sebelum merdeka yakni penggalian emas di Gunung Ophir, di Sumatera yang menyimpan endapan logam emas.

Jejak eksplorasi mulai kencang di era kolonial dan terus berkembang hingga Indonesia menuju era hilirisasi seperti sekarang ini. Jejak panjang itu tentu saja hadir karena Indonesia diberkahi dengan harta kekayaan tambang mineral dan batu bara (minerba) yang sangat luar biasa.

Area pertambangan PT Vale Indonesia tbk. (INCO) di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. (CNBC Indonesia/Lucky Leonard Leatemia)Foto: Area pertambangan PT Vale Indonesia tbk. (INCO) di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. (CNBC Indonesia/Lucky Leonard Leatemia)
Area pertambangan PT Vale Indonesia tbk. (INCO) di Sorowako, Luwu Timur, Sulawesi Selatan. (CNBC Indonesia/Lucky Leonard Leatemia)

 

Kementerian ESDM memperkirakan kekayaan minerba, termasuk dalam bentuk cadangan, setara US$ 4 triliun atau Rp 65.084 triliun (asumsi kurs Rp 16.271 per US$).

Berikut adalah rangkuman potensi kekayaan mineral dan batubara Indonesia, dilansir dari Grand Strategy Mineral dan Batu bara: Arah Pengembangan Hulu Hilir yang dirilis oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 2020:

1. Emas

Emas termasuk ke dalam jenis logam mulia (precious metal) karena memiliki sifat-sifat istimewa, seperti warna dan kilap yang menarik, stabilitas tinggi, serta ketahanan terhadap korosi. Nilai yang tinggi menjadikan emas biasa digunakan sebagai perhiasan, aset investasi, maupun bahan baku industri.

Indonesia memiliki potensi cadangan emas sebesar 3,6 miliar ton atau sekitar 6,9% dari total cadangan emas dunia yang mencapai 53 miliar ton.

Indonesia juga termasuk dalam 20 besar negara dengan cadangan perak terbesar di dunia, dengan total cadangan sebesar 12.600 ton atau 2,5% dari total cadangan perak dunia yang mencapai 500.000 ton.




Pada  2020, total sumber daya dan total cadangan bijih emas Indonesia masing-masing tercatat sebesar 15,8 miliar ton dan 3,6 miliar ton. Sementara itu, total sumber daya dan cadangan perak pada tahun yang sama masing-masing sebesar 10,4 miliar ton dan 3,2 miliar ton.

Ada tahun 121 Izin Usaha Pertambangan (IUP) dan 22 Kontrak Karya (KK) untuk operasi tambang emas pada 2020. Pada 2020, penambangan emas juga memberikan sumbangan besar untuk Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dalam bentuk royalti dan iuran tetap, tercatat sebesar Rp 2,4 triliun, sedangkan dari komoditas perak sebesar Rp 90,5 miliar.

2. Nikel

Konsumsi terbesar nikel saat ini adalah sebagai bahan pemadu untuk membuat baja tahan karat dan baterai. Indonesia memiliki cadangan terbesar nikel dunia, menduduki posisi puncak global, didukung oleh kebijakan larangan ekspor bijih nikel mentah sejak 2020 dan pengembangan industri baterai kendaraan listrik.



Cadangan nikel Indonesia pada 2022 tercatat sekitar 21 juta ton dengan sumber daya mencapai 72 juta ton, menempatkannya sebagai yang terbesar di dunia. Deposit nikel laterit di Indonesia tersebar di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Halmahera, dan Papua.

Indonesia adalah produsen nikel terbesar di dunia, dengan cadangan sekitar 55 juta metrik ton. Pada 2023, Indonesia menyumbang 53,1% dari pasokan nikel global, dan diperkirakan mencapai 2,1 juta metrik ton pada akhir 2024.

Hilirisasi nikel Indonesia yang dimulai pada 2014 membuat Indonesia dengan cepat muncul sebagai kekuatan baru dalam produksi nikel global.

Nikel menjadi salah satu mineral yang paling dicari saat ini. Selain menopang industri stainless-steel, nikel merupakan komponen penting dalam baterai lithium-ion, dan seiring transisi ekonomi global menuju energi bersih.
Peran besar nikel inilah yang membuat pertarungan memperebutkan penguasa industri ini sengit. Indonesia dan Australia ada dalam pihak yang saling berhadapan.

Sejak 2014, Indonesia melarang ekspor nikel mentah demi mendorong hilirisasi industri dan menciptakan nilai tambah di dalam negeri. Langkah ini memicu gugatan dari Uni Eropa ke WTO, namun Indonesia beralasan kebijakan tersebut melindungi kepentingan nasional dan mengoreksi ketimpangan dalam aturan perdagangan global.

Selain kebijakan larangan ekspor, dukungan investasi langsung dari China serta pembiayaan konsesional juga membantu Indonesia mengokohkan posisinya sebagai produsen nikel olahan terbesar di dunia.

Investasi besar dari China, termasuk di Kawasan Industri Morowali dan pembangunan PLTU batu bara lewat skema Belt and Road Initiative (BRI), mempercepat pengembangan industri nikel olahan. Kini, Indonesia menjadi produsen nikel olahan terbesar dunia dan mulai menarik minat produsen baterai EV seperti BASF, Eramet, Hyundai, dan LG.

3. Tembaga
Indonesia memiliki potensi cadangan tembaga sebesar 28 juta metrik ton, atau sekitar 3,21% dari total cadangan tembaga dunia. Pada tahun 2020, total kekayaan tembaga Indonesia mencapai 16 miliar ton, sementara total cadangannya sebesar 3,1 miliar ton.

Jika diasumsikan produksi bijih tembaga nasional stabil pada angka 129 juta ton per tahun, maka cadangan bijih tembaga nasional diperkirakan akan habis dalam 23 tahun pada 2043, mempertimbangkan adanya ekspansi pabrik pada 2039 untuk memenuhi kebutuhan industri manufaktur.



Produksi tembaga nasional mencapai 2,2 juta ton pada 2020, sedangkan produksi katoda tembaga nasional berjumlah 268 ribu ton. Produksi ini dioperasikan oleh 24 perusahaan tambang tembaga, yang terdiri dari IUP (Izin Usaha Pertambangan), IUPK (Izin Usaha Pertambangan Khusus), maupun KK (Kontrak Karya).

Produksi tembaga nasional didominasi oleh PT Freeport Indonesia dan Amman Mineral, sementara program hilirisasi terus berjalan melalui pembangunan smelter tembaga di Gresik. Industri penambangan bijih tembaga dan produk olahannya memberikan manfaat ekonomi signifikan bagi negara. Pada 2020, penerimaan negara dari sektor ini mencapai Rp 1,53 triliun, baik dalam bentuk pajak maupun PNBP.

4. Bauksit
Total cadangan dunia dilaporkan sebesar 30 miliar ton bijih bauksit (dry basis). Indonesia sendiri mencatat total sumber daya dan cadangan bauksit sebesar 5,5 miliar ton dan 3 miliar ton pada 2020. Sementara itu, total sumber daya dan cadangan alumina mencapai 1,8 miliar ton dan 0,9 miliar ton.

Berdasarkan data Ditjen Minerba, terdapat total 99 izin aktif dengan luas wilayah sekitar 858 ribu hektar yang tersebar di Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. Dari jumlah tersebut, tujuh IUPOP berada di Kepulauan Riau, 83 di Kalimantan Barat, dan sembilan di Kalimantan Tengah.

Dengan banyaknya operasi tambang, produksi bijih bauksit Indonesia pada 2020 mencapai 26,3 juta ton. Namun, jika dibandingkan dengan produksi penambangan bauksit dunia, kontribusi Indonesia tidak lebih dari 1% selama periode 2016-2020.

5. Timah
Pada 2020, jumlah sumber daya dan total cadangan timah Indonesia tercatat masing-masing sebesar 2,76 juta ton kasiterit dan 2,72 juta ton kasiterit yang tersebar di Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Riau, dan Kalimantan Barat, dengan sebagian besar cadangan terpusat di Kepulauan Bangka Belitung.

Indonesia berada di posisi tiga besar produsen dunia, meskipun menghadapi tantangan berupa aktivitas penambangan ilegal. Berdasarkan data tahun 2020 dan skema produksi Ditjen Minerba Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang dilaporkan dalam dokumen Etalase Minerba Peluang Komoditas Timah Indonesia, cadangan timah diperkirakan akan habis dalam 26 tahun, yaitu pada 2046.

A general view PT Timah's open pit mine in Pemali, Bangka island, Indonesia, July 25, 2019. REUTERS/Fransiska NangoyFoto: Suasan pemandangan tambang terbuka PT Timah di Pemali, Pulau Bangka, Indonesia, 25 Juli 2019. REUTERS / Fransiska Nangoy
A general view PT Timah's open pit mine in Pemali, Bangka island, Indonesia, July 25, 2019. REUTERS/Fransiska Nangoy

Produksi penambangan timah Indonesia pada 2020 sedikit menurun menjadi sekitar 66 ribu ton logam. Secara konsisten, penambangan timah Indonesia berkontribusi sekitar 20% hingga 30% terhadap produksi timah dunia.

6. Bijih Besi

Indonesia memiliki cadangan bijih besi sekitar 0,11% dari cadangan bijih besi dunia. Hingga pada 2020 Indonesia memiliki 3,859 miliar ton logam besi untuk total sumber daya dan 927 juta ton logam besi untuk total cadangan. Indonesia memiliki cadangan bijih besi primer yang signifikan (355 juta ton logam). Dari potensi yang ada, volume total produksi bijih besi pada 2020 mencapai 3,87 juta ton melalui 140 izin usaha penambangan yang telah diberikan.

Total ada 511.595 hektare area penambangan bijih besi di Indonesia. Aceh dan Sulawesi Selatan merupakan provinsi dengan jumlah sumber daya bijih besi terbesar di Indonesia. Industri hulu ke hilir besi menghasilkan PDRB sebesar Rp526miliar rupiah untuk provinsi Aceh dan Rp9,3triliun untuk Sulawesi Selatan.

7. Batu Bara

Berdasarkan laporan BP Statistical Review of World Energy tahun 2020, Indonesia merupakan negara dengan cadangan batubara terbesar keenam di dunia.

Cadangan batubara Indonesia tercatat sebesar 38.805 juta metrik ton atau sekitar 3,6% dari total cadangan batubara dunia. Total sumber daya batubara Indonesia mencapai 143,7 miliar metrik ton, sedangkan total cadangan berada di angka 38,8 miliar metrik ton.

Cadangan batubara Indonesia didominasi oleh dua lokasi utama, yaitu Provinsi Kalimantan Timur dengan total cadangan sebesar 10,9 miliar ton, dan Provinsi Sumatera Selatan dengan cadangan sebesar 8,5 miliar ton.

Indonesia adalah eksportir batu bara thermal terbesar di dunia dengan tujuan utama India dan China. Kontribusi ekspor batu bara ke total ekspor sekitar 13-15%.


CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]

(mae)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation