Fundamental Pundit

TLKM Cetak Laba Rp10 T di Semester I/2025, Begini Prospek Dividennya!

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
11 August 2025 14:15
Telkom
Foto: Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten telekomunikasi pelat merah RI, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) mencatat perlambatan profitabilitas sepanjang paruh pertama 2025. Meski begitu, prospek dividen diramal masih akan atraktif.

Laba TLKM pada semester I/2025 tercatat sebanyak Rp10,97 triliun, turun 6,68% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp11,76 triliun.

Dari sisi top line, perusahaan pelat merah ini membukukan pendapatan sebesar Rp73 triliun. Capaian ini turun 3,04% dari tahun lalu sebesar Rp75,29 triliun.

Pendapatan TLKM ditopang oleh segmen telepon sebesar Rp3,07 triliun, interkoneksi sebesar Rp4,96 triliun, data internet dan jasa teknologi informatika sebesar Rp44,25 triliun, jaringan sebesar Rp1,84 triliun, IndiHome sebesar Rp13,25 triliun, dan layanan lainnya sebesar Rp4,14 triliun.

Kendati naiknya pendapatan, laba TLKM terhimpit sejumlah beban. Diantaranya, operasi, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi sebesar Rp19,7 triliun, penyusutan dan amortisasi Rp16,19 triliun, karyawan Rp8 triliun, interkoneksi Rp4,19 triliun, umum dan administrasi Rp3,3 triliun, serta pemasaran Rp1,53 triliun.

Hal tersebut yang akhirnya membuat laba TLKM masih mendapat tekanan. Meski begitu, jika melihat prospek saham-nya, pada tahun depan diperkirakan masih bisa memberikan cuan dividen menarik.

Prospek Dividen TLKM 2026

Secara historis TLKM terbilang rajin bagi dividen, tak pernah absen selama lebih dari satu dekade. Yield dividen paling tinggi pernah diberikan pada 2021 silam mencapai 9,20%, sementara yang paling baru dibagikan tahun ini dari laba tahun buku 2024 cuan-nya mencapai 7,30%.

Prospeknya dividen tahun depan juga dinilai masih akan menarik. Jika menarik laba semester I/2025 sebesar Rp10,97 triliun, diproyeksikan bisa mendapat EPS setahun penuh sebesar 221,58.

Jika payout ratio bisa sama seperti tahun ini di 89%, maka dividen per lembar akan berada di kisaran Rp197,20. Dari nilai ini, jika dibandingkan terhadap harga saham terkini di Rp2.980 per lembar, cuan dividen bisa mencapai 6,62%.

Valuasi TLKM Masih Murah

Menariknya, valuasi TLKM juga masih di area yang murah. Berdasarkan grafik Price to Book Value (PBV) Band selama lima tahun terakhir, TLKM masih di hargai di level -1 standar deviasi.

Harga wajar menggunakan rata-rata PBV selama lima tahun di 2,96 kali akan setara dengan Rp3.950 per lembar. Level ini terbilang masih jauh dari harga sekarang di Rp2.980 per lembar, mencerminkan upside sekitar 32,50%.

PBV Band TLKM 5 TahunFoto: PBV Band TLKM 5 Tahun
PBV Band TLKM 5 Tahun

Supaya lebih konservatif, kami kompilasi target harga saham TLKM berdasarkan 29 dari 41 lembaga/sekuritas yang merekomendasi beli. Hasil rata-ratanya ada di level 3.258.

Sementara itu, jika melihat secara teknikal saham TLKM kini sudah masuk fase uptrend. Dalam jangka pendek masih ada potensi retracement ke ara support MA20 daily sekitar 2860, jika bisa memantul dari level ini ada potensi melanjutkan kenaikan ke resistance sekitar 3180.

Target resitance tersebut tidak terlalu berbeda jauh dari target analis lembaga/sekuritas. Kalau dihitung upside dari level saat ini sekitar 6,71% - 9,33%.

Jika kita sebagai pelaku pasar bisa mengkombinasikan strategi dengan beli di area harga saat ini atau menunggu retracement ke level 2800-an, maka kita akan mendapatkan cuan double, yaitu dari dividen sekitar 6-7% ditambah capital gain.

Teknikal TLKMFoto: Tradingview
Teknikal TLKM

Prospek Bisnis TLKM

Bicara soal bisnis, sebagai perusahaan telekomunikasi pelat merah, TLKM juga merupakan market leader di industri dan kini semakin memperkuat perannya sebagai tulang punggung ekosistem digital nasional.

Hal tersebut dilakukan melalui ekspansi di sektor data center. NeutraDC, unit data center Telkom, mencatat tingkat okupansi hampir 90% pada fasilitas yang ada dan menargetkan peningkatan kapasitas operasional hingga 80 MW pada akhir 2025.

Lebih jauh lagi, Telkom berambisi memperbesar kapasitas ini hingga 400-500 MW pada tahun 2030 untuk mendukung laju transformasi AI.

Sebagai bagian dari strategi digitalnya, Telkom melakukan investasi Rp 1,4 triliun untuk membangun data center berteknologi AI di Kabil, Batam, yang diperkirakan operasional pada kuartal III-2025. Fasilitas ini dirancang untuk melayani demand dari Singapura juga, bukan hanya domestik, sehingga Batam ditargetkan menjadi regional business hub.

Selain itu, NeutraDC mengelola 35 data center di bawah merek seperti NeutraDC, NeuCentrIX, dan Telin, dengan total kapasitas sekitar 38 MW dan 2.420 rak data per tahun 2024.

Telkom tak hanya membangun, mereka juga membuka peluang kemitraan finansial untuk mengoptimalkan nilai bisnis data center. Perusahaan telah menunjuk Goldman Sachs dan Mandiri Sekuritas untuk mencari investor strategis di NeutraDC, yang nilai bisnisnya bisa mencapai lebih dari US $1 miliar.

Jika semuanya berjalan sesuai rencana, Telkom bisa memperlebar lini bisnis digital, mendongkrak margin, dan memperkuat posisinya di kelas pemain cloud & AI regional.

Namun ada juga tantangan yang harus diperhatikan. Peralihan pendapatan dari bisnis konektivitas tradisional ke layanan digital bernilai tambah cenderung memakan waktu, sehingga kontribusi margin dari data center dan solusi AI mungkin belum signifikan dalam jangka pendek.

Selain itu, proyek data center bersifat padat modal dan menghadapi kompetisi ketat dari pemain global maupun lokal, yang dapat menekan tarif sewa dan tingkat okupansi.

Faktor eksternal seperti keterlambatan pembangunan, perubahan regulasi terkait data domestik, serta potensi pembengkakan biaya infrastruktur juga dapat menggerus proyeksi keuntungan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

 

(tsn/tsn)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation