Laba BNI Rp 10 Triliun, Bakal Bagi Dividen Interim Gak Ya?

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
25 July 2025 17:00
Gedung Bank Negara Indonesia (BNI). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Gedung Bank Negara Indonesia (BNI). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank pelat merah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik sebesar Rp10,09 triliun pada semester I-2025. Publik pun kini menunggu apakah sebagian dari laba tersebut akan dialirkan ke dividen ad interim.

Laba BNI yang mencapai Rp 10,09 triliun tersebut turun 5,58% secara tahunan atau year on year (yoy) dari perolehan Rp10,69 triliun pada periode yang sama setahun sebelumnya.

Mengutip laporan keuangannya, pendapatan bunga bersih BNI naik 2,33% yoy dari Rp19,07 triliun menjadi Rp19,51 triliun sepanjang enam bulan pertama tahun ini.

Margin bunga bersih atau net interest income (NIM) BNI pun menurun dari 4,02% menjadi 3,83% sepanjang enam bulan pertama tahun ini.

Pada fungsi intermediasi, BNI telah menyalurkan kredit sebesar Rp778,68 triliun sepanjang semester I-2025, meningkat 7,11% yoy dari setahun sebelumnya Rp726,98 triliun.

Kualitas aset kredit BNI ikut membaik, dengan rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) turun menjadi 1,95% dari 1,98%. Sementara NPL net naik tipis dari 0,62% menjadi 0,69%.

Pada pendanaan, BNI telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 899,86 triliun pada semester I-2025. Jumlah itu naik 16,51% yoy dari sebelumnya Rp772,32 triliun.

Total aset BNI tercatat naik 12,05% yoy menjadi Rp1.201,65 triliun dari sebelumnya Rp1.072,45 triliun.

BNI Jarang Beri Dividen Interim

Saham BBNI dikenal dengan saham perbankan yang rajin bagi dividen. Sejak melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 25 November 1996, Bank BNI rutin dalam membagikan dividen setiap tahunnya.

Namun, BNI jarang memberi saham ad-interim. Dividen yang diberikan berdasarkan laporan tahun penuh.

Seperti diketahui, dividen interim adalah pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham yang dilakukan sebelum tahun buku perusahaan berakhir, biasanya didasarkan pada laporan keuangan interim (misalnya kuartal I, II, atau III).

Pada 2024 lalu, hanya PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan PT Bank Central Asia (BBCA) yang membagikan dividen interim dalam tahun buku 2024. BRI membayarkan pada Januari 2025, dan BCA pada Desember 2024. Bank-bank negara lain hanya memberikan dividen final setelah RUPS.

Sebagai catatan, sebagian dividen BUMN, termasuk BNI kini akan masuk ke rekening Danantara bukan lagi pemerintah.

Hingga 31 Mei 2025, PT Danantara Asset Management memiliki kepemilikan saham BBNI sebesar 60%, sementara sisanya dipegang oleh publik pemegang saham lokal dan asing.

Diketahui, total dividen yang diterima Danantara dari dividen BBNI pada 2025 adalah Rp 13,95 triliun, atau setara dengan Rp 374,05 per saham. Dividen ini dibagikan berdasarkan laba bersih tahun buku 2024. Pembayaran dividen dilakukan pada tanggal 25 April 2025.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation