
Perang Thailand vs Kamboja Pecah, Adu Kuat Baht vs Riel Menang Siapa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan berkepanjangan antara Thailand dan Kamboja akhirnya berujung pada pecahnya konflik bersenjata. Pada Kamis (24/7/2025), militer Thailand resmi melancarkan serangan udara ke wilayah Kamboja, menandai eskalasi terbaru dalam sengketa yang telah berlangsung selama berminggu-minggu di sepanjang perbatasan kedua negara.
Militer Thailand dalam pernyataan resminya menyebutkan bahwa enam jet tempur F-16 telah disiagakan di wilayah perbatasan. Salah satu pesawat tersebut dikabarkan telah meluncurkan serangan rudal yang menargetkan fasilitas militer Kamboja. Langkah ini merupakan bagian dari operasi militer terkoordinasi sebagai respons terhadap ketegangan yang terus meningkat.
Lalu bagaimana dengan pergerakan mata uang nya?
Konflik bersenjata ini langsung memicu perhatian pasar, khususnya terhadap pergerakan mata uang kedua negara.
Mengacu data Refinitiv, hingga pukul 11.53 WIB, nilai tukar riel Kamboja terpantau stagnan di level KHR 3.996,0/US$. Sementara itu, baht Thailand justru mengalami tekanan, melemah 0,28% terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ke posisi THB 32,32/US$.
Namun bila di ukur sejak konflik terjadi sampai hari ini Jumat (25/7/2025), terpantau baht Thailand telah mengalami penurunan sebesar 0,56% terhadap dolar AS. Di sisi lain, riel Kamboja sejak perang meletus hanya terlihat koreksi tipis 0,03% terhadap dolar AS.
Jika dilihat dari kinerja sejak konflik mulai memanas hingga hari ini, baht Thailand telah mencatatkan penurunan sebesar 0,56% terhadap dolar AS. Di sisi lain, kinerja riel Kamboja relatif lebih stabil dengan koreksi yang sangat tipis, yakni hanya 0,03%.
Namun, dalam perspektif tahunan (ytd) baht Thailand sebenarnya masih mencatat penguatan signifikan sebesar 5,72% terhadap dolar AS. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan penguatan riel Kamboja yang hanya menguat 0,52% terhadap dolar AS secara ytd.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(evw/evw)