Industri Ini Teriak! Kesulitan Cari Pekerja

Rania Reswara Addini, CNBC Indonesia
25 July 2025 12:05
Pekerja menyelesaikan proyek infrastruktur di Jakarta, Kamis (25/10). Pemerintah tetap meningkatkan belanja infrastruktur untuk 2019. Anggaran infrastruktur dialokasikan sebesar Rp 420,5 triliun, naik 2,4% dari 2018 senilai Rp 410,4 triliun. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Pembangunan (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa industri menghadapi kesulitan dalam menemukan pekerja terampil.

Meskipun beberapa masalah perekrutan berasal dari tren ekonomi yang lebih kompleks, terdapat faktor lain yang disebabkan oleh hal-hal spesifik industri seperti keterampilan yang dibutuhkan, persepsi terhadap stabilitas pekerjaan, atau kondisi industri.

Berikut adalah daftar sektor-sektor yang diperkirakan akan menghadapi kesulitan perekrutan dalam waktu dekat berdasarkan survei global oleh ManpowerGroup. Dari industri real estate hingga kesehatan, grafik ini menunjukkan bagaimana pasokan talenta bervariasi di berbagai sektor ekonomi.

Industri real estate dan hospitality termasuk di antara industri yang paling mengalami kesulitan dalam mencari talenta secara global. Di sisi lain, industri teknologi dan kesehatan paling sedikit melaporkan kesulitan perekrutan dalam survey.

Survei ini mengurutkan industri berdasarkan proporsi tantangan dalam perekrutan, memberikan gambaran mengenai sektor mana yang paling merasakan tekanan dalam memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja.

Masalah Real Estate
Industri real estate berada di posisi teratas, dengan 60% pemberi kerja memperkirakan kesulitan mencari tenaga kerja. Suku bunga yang tinggi dan volatilitas pasar mungkin membuat sektor ini kurang menarik bagi pencari kerja, menjadikan mereka takut terhadap ketidakstabilan status kerja.

Selain itu, keterampilan yang lebih mudah tergantikan seperti penjualan, pemasaran, dan analisis, menjadikan kandidat di bidang tersebut lebih tertarik untuk menjajaki peluang di industri lain yang lebih stabil atau yang berbasis teknologi.

Hospitality dan Manufaktur Juga Menghadapi Tekanan
Sektor Akomodasi, Food and beverage (FnB) dan Hiburan menyusul di posisi kedua dengan 55% dari pemberi kerja memperkirakan kekurangan talenta. Pemulihan ekonomi usai pandemi sempat meningkatkan permintaan, tetapi kondisi kerja dan kompensasi tetap menjadi tantangan.

Sementara itu, industri yang berdekatan dengan manufaktur seperti industri kimia dan material canggih (50%) dan manufaktur canggih (40%) juga menghadapi kendala dalam perekrutan, kemungkinan besar disebabkan oleh kesenjangan keterampilan dan menyusutnya aliran pasokan pekerja teknis.

Teknologi, Kesehatan, dan Telekomunikasi Paling Sedikit Terpengaruh
Di sisi lain, industri seperti pelayanan kesehatan (22%), telekomunikasi (24%), dan edukasi (25%) melaporkan kendala yang lebih sedikit dalam perekrutan. Sektor-sektor ini sering kali memiliki jalur karier yang jelas dan jumlah permintaan yang lebih stabil, sehingga pencari kerja banyak yang tertarik untuk mengejar jenjang karir di industri ini.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]

(mae)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation