Thailand Chaos, Baht Masih Saja "Bandel"

Elvan Widyatama, CNBC Indonesia
30 June 2025 07:07
FILE PHOTO: Anti-government protesters hold Thai baht banknotes ready to donate to their leader marching in downtown Bangkok February 7, 2014.   REUTERS/Damir Sagolj/File Photo
Foto: REUTERS/Damir Sagolj/File Photo

Jakarta, CNBC Indonesia - Thailand sedang menghadapi guncangan politik dalam negeri. Ribuan warga Thailand menggelar demonstrasi di pusat kota Bangkok pada Sabtu (28/6/2025), pengunjuk rasa menuntut PM Paetongtarn untuk mundur dari jabatannya akibat dari sengketa perbatasan dengan Kamboja.

Aksi yang dipimpin kelompok nasionalis United Force of the Land, menjadi yang terbesar sejak Pheu Thai berkuasa pada tahun 2023.

Kemarahan publik dipicu bocornya rekaman percakapan antara PM Paetongtarn dengan mantan PM Kamboja Hun Sen, yang dinilai oleh warga Thailand sebagai bentuk pelemahan militer Thailand.

Dampaknya, partai Bhumjaithai menarik dari koalisi, sehingga membuat PM Paetongtarn terancam menghadapi mosi tidak percaya.

Selain itu, Paetongtarn juga tengah diselidiki oleh Mahkamah Konstitusi dan badan antikorupsi nasional. Jika terbukti melanggar, ia bisa diberhentikan dari jabatannya.

Meski terus ditekan, PM Paetongtarn mengaku tidak gentar. "Itu hak rakyat untuk menyampaikan pendapat. Saya tidak akan membalas," ujarnya.

Hun Sen, yang dulunya dikenal dekat dengan keluarga Shinawatra, bahkan secara terbuka mengecam Paetongtarn lewat pidato panjang di televisi.

Kementerian Luar Negeri Thailand menyebut pidato itu "luar biasa" dan menegaskan bahwa pihaknya akan memilih jalur diplomasi untuk menyelesaikan sengketa dengan Kamboja.

Bagaimana Dengan Pergerakan Nilai Tukar Baht?

Melansir dari Refinitiv, nilai tukar Baht Thailand terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami pelemahan sejak bocornya pembicaraan antara PM Paetongtarn dengan mantan PM Kamboja Hun Sen, Pada perdagangan Senin (16/6/2025) Baht Thailand ditutup melemah 0,12% menjadi 32,41 THB/US$.

Perlemahan Baht Thailand berlanjut hingga mencapai titik terendah nya selama sebulan pada Senin (23/6/2025), yang mana baht Thailand sempat melemah di level 33,05/US$ meskipun kemudian ditutup menguat 0,21% di level 32,72/US$.

Baht sempat ambruk selama enam hari beruntun pada 12-19 Juni 2025 dengan pelemahan menembus 0,,52%. Namun, baht cepat bangkit.

Setelah sempat menguat tipis, baht mulai menunjukkan pemulihan selama empat hari bertutur-turut dan ditutup menguat di level 32,46 pada Jumat (27/6/2025).
Baht terbilang tangguh di tengah chaosnya perpolitikan Thailand. Sepanjang pekan lalu, Baht menguat 1,01%. Artinya, 

Dalam sebulan ini, baht juga masih menanjak 1,19%. Sepanjang tahun ini, secara bulanan, baht hanya melemah pada Februari 2025.

Sebagai perbandingan, rupiah hanya menguat dua pekan pada Juni 2025, Secara bulanan, rupiah melemah selama tiga bulan dan menguat tiga bulan.

Artinya sejak bocornya percakapan antara PM Paetongtarn dengan Mantan PM Kamboja Hun Sen sampai dengan hari ini, nilai tukar baht Thailand terhadap dolar AS hanya turun tipis. Pergerakan Baht mencerminkan sentimen pasar yang masih dinamis di tengah ketidakpastian politik yang belum sepenuhnya mereda.

CNBC INDONESIA RESEARCH 

[email protected]

(evw/evw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation