Ini Perbedaan Kalender Tahun Hijriah & Masehi: Dasar Hitungan - Bulan

mae, CNBC Indonesia
27 June 2025 08:00
Pemantauan hilal di kawasan Masjid Hasyim Ashari, Jakarta, Selasa (11/5/2021). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pemantauan hilal di kawasan Masjid Hasyim Ashari, Jakarta, Selasa (11/5/2021). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Umat Islam merayakan tahun baru 1 Muharam 1447 H pada hari ini, Jumat (27/7/2025). Sistem penanggalan dalam kalender Hijriah yang berbeda dengan Masehi membuat perayaan tahun baru Islam akan terus berbeda setiap tahunnya menurut kalender Masehi.

Kalender Hijriah dirunut berdasarkan peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah.

Nabi Muhammad SAW hijrah dri Mekah ke Madinah pada 1 Muharam 1 Hijriah atau bertepatan dengan tanggal 16 Juli 622 Masehi. Peristiwa ini kemudian menjadi dasar penanggalan dalam kalender Hijriah.

Nabi Muhammad SAW memutuskan hijrah setelah mengalami penindasan hebat dari kaum Quraisy karena ajaran Islam dianggap mengancam tatanan sosial, ekonomi, dan agama mereka.

Situasi di Mekah tidak aman lagi untuk menjalankan ibadah dan menyebarkan Islam.

Sementara itu awal perhitungan tahun baru 1Masehi dikaitkan dengan kelahiran Yesus Kristus.

Perhitungan kalender Hijriah didasarkan pada munculnya hilal atau bulan sabit muda pertama yang muncul setelah terjadinya konjungsi (ijtimak). Bulan sabit hilal biasanya terlihat ketika matahari terbenam pada fase pergantian bulan dalam kalender Islam.

Contohnya, Jika hari ini tanggal 29 Dzulhijjah, maka begitu matahari terbenam, langsung masuk ke tanggal 1 Muharam (tahun baru Hijriah) meskipun jam masih menunjukkan 18.30 atau 19.00 WIB.

Perhitungan awal hari pada kalender Masehi didasarkan pada pukul 00.00 dini hari sesuai waktu setempat. Dasar perhitungannya adalah lama waktu dari perputaran bumi pada porosnya dari arah barat ke timur selama sehari (24 jam).

Contohnya, Jika sekarang pukul 23.59 tanggal 31 Desember, maka satu menit kemudian menjadi 1 Januari pukul 00.00.

Kalender Masehi terdiri dari 12 bulan dengan diawali dengan Januari dan berakhir pada Desember. Sementara itu, awal Hijriah adalah Muharam dan berakhir pada Zulhijah.

Satu bulan pada Masehi akan berakhir selama 28-31 hari sementara pada Hijriah selama 29-30 hari. Jumlah hari dalam satu tahun Hijriah berkisar 354-355 hari sementara tahun Masehi adalah 365-366 hari.

Dengan dasar perhitungan yang beda antara Hijriah dan Masehi tidak heran jika kemudian kedatangan awal bulan Hijriah akan berbeda.

Kalender Hijriah yang lebih pendek akan membuat pergantian lebih cepat pula sehingga kedatangan awal bulan Hijriah pada tahun berikutnya akan bergeser sekitar 20 hari.

Karena itulah, salah satu momen besar bagi umat Islam yakni awal Ramadan pun selalu bergeser lebih awal. Sangat jarang kedatangan awal Ramadan berbarengan dengan awal Masehi.

Kalender Masehi digunakan secara internasional untuk administrasi dan penentuan ibadah umat Islam (Ramadhan, Haji, Idul Fitri).

(mae/mae)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation