Maaf! Gemerlap Berlian Dunia Bukan Milik Indonesia

Emanuella Bungasmara Ega Tirta, CNBC Indonesia
26 June 2025 19:10
Inilah 10 Batu Mulia Termahal di Dunia Selain Emas
Foto: Infografis/ Inilah 10 Batu Mulia Termahal di Dunia Selain Emas/ Ilham

Jakarta, CNBC Indonesia- Berlian, batu paling keras di bumi tidak ditemukan di sembarang tempat, dan hanya segelintir negara yang mampu menambangnya hingga menjadi pendukung kekuatan ekonomi. Tapi dari sekian banyak negara penghasil komoditas tambang, Indonesia belum tercatat di peta produsen berlian dunia.

Produksi berlian global saat ini terpusat pada 10 negara yang tak hanya unggul dari segi volume, tapi juga nilai.

Rusia, Botswana, dan Kanada berada di puncak daftar berkat kombinasi cadangan geologis yang melimpah dan infrastruktur tambang yang canggih. Di sisi lain, negara-negara Afrika seperti Republik Demokratik Kongo, Angola, dan Zimbabwe menyumbang volume besar meski masih bergelut dengan isu transparansi dan penambangan informal.

Inilah 10 Batu Mulia Termahal di Dunia Selain EmasFoto: Infografis/ Inilah 10 Batu Mulia Termahal di Dunia Selain Emas/ Ilham
Inilah 10 Batu Mulia Termahal di Dunia Selain Emas

 

Rusia menjadi pemain dominan dengan kontribusi lebih dari 30% produksi berlian dunia.

Tambang-tambang raksasa seperti Udachny dan Mirny menjadikan negara ini raksasa berlian dalam hal volume, meski nilai jualnya masih kalah dari Botswana yang mengandalkan mutu. Tambang Jwaneng dan Orapa milik Botswana terkenal sebagai penghasil berlian berkualitas tinggi, menjadikannya negara penghasil berlian paling berharga secara ekonomi.

Sementara itu, Kanada mencuri perhatian karena pendekatan etis dan keberlanjutannya. Berlian Kanada dilacak secara ketat dan diproduksi dengan standar lingkungan tinggi, membuatnya populer di pasar premium. Negara ini juga menjadi benchmark dalam rantai pasok berlian bebas konflik.

Afrika Selatan, yang dikenal sebagai tanah kelahiran industri berlian modern, masih mempertahankan posisinya lewat tambang legendaris seperti Cullinan dan Venetia.

Meski tambang Argyle di Australia sudah ditutup sejak 2020, negara itu tetap masuk daftar top 10 berkat warisan produksi berlian merah muda langka. Sementara itu, Brasil menjadi satu-satunya wakil Amerika Selatan, dengan produksi moderat namun beragam dari negara bagian Minas Gerais dan Mato Grosso.

 

Fenomena unik justru hadir di Namibia, yang melakukan penambangan berlian bawah laut alias offshore marine mining. Dengan pendekatan ini, Namibia menjaga ekosistem laut sekaligus mempertahankan kualitas produksi.

Di sisi lain, Zimbabwe masih jadi sorotan karena praktik penambangan di Marange Fields yang memicu kekhawatiran soal tata kelola.

Seiring meningkatnya permintaan atas berlian etis dan ramah lingkungan, negara-negara produsen utama kini tak sekadar berlomba dalam hal volume, tapi juga legitimasi. Hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan bagi negara berkembang seperti Indonesia yang hingga kini belum dikenal sebagai produsen berlian meski kaya akan tambang mineral lain seperti emas dan nikel.

CNBC Indonesia Research

(emb/emb)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation