10 Negara dengan Tingkat Perokok Tertinggi di Dunia, Ada Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam lanskap global konsumsi tembakau, sejumlah negara mencatatkan tingkat perokok yang sangat tinggi, terutama di kalangan laki-laki. Berdasarkan data terbaru, Indonesia menempati salah satu posisi tertinggi, dengan 74,5% pria tercatat sebagai perokok. Angka ini membuat Indonesia menjadi negara dengan proporsi perokok laki-laki tertinggi di antara 10 negara yang dianalisis.

Melansir dari World Population Review dari WHO, negara kepulauan kecil di Pasifik, Nauru, berada di urutan teratas secara keseluruhan dengan 46,7% populasi merupakan perokok aktif, mencerminkan pola merokok yang merata antara pria dan wanita. Sementara itu, Myanmar menunjukkan ketimpangan tajam antara gender, dengan 68% pria perokok tetapi hanya 16,6% wanita, menjadikan total populasi perokoknya sebesar 42,3%.

Di kawasan Eropa Timur, negara seperti Serbia dan Bulgaria menunjukkan angka yang cukup berimbang antara pria dan wanita, masing-masing memiliki total populasi perokok sekitar 39% dan 38,8%. Ini mencerminkan budaya merokok yang relatif setara antara laki-laki dan perempuan di wilayah tersebut.

Timor Leste menjadi kasus unik meski total perokok hanya 37,2%, prevalensi perokok wanita sangat tinggi, mencapai 95%, menjadikannya anomali dalam pola global konsumsi tembakau yang biasanya lebih didominasi oleh laki-laki.

Papua Nugini, Kroasia, Kiribati, dan Andorra juga tercatat memiliki tingkat perokok tinggi, meskipun dengan pola yang bervariasi antar gender. Kiribati, misalnya, mencatatkan prevalensi sangat rendah pada pria (4,9%) namun lebih tinggi pada wanita (24,5%), menghasilkan total 36,8%.

Fenomena ini menunjukkan bahwa tantangan pengendalian tembakau sangat kompleks dan berbeda antar negara, tergantung pada faktor budaya, ekonomi, dan regulasi nasional. Dengan angka yang terus mengkhawatirkan, khususnya di negara-negara berkembang, upaya pengendalian tembakau menjadi agenda penting dalam kebijakan kesehatan masyarakat global.

CNBC INDONESIA RESEARCH