Ribuan Koin Kirpto Bangkrut, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Maria Chiquitita, CNBC Indonesia
24 May 2025 12:00
FILE PHOTO: Representations of the Ripple, Bitcoin, Etherum and Litecoin virtual currencies are seen on a PC motherboard in this illustration picture, February 13, 2018. Picture is taken February 13, 2018. REUTERS/Dado Ruvic/File Photo
Foto: REUTERS/Dado Ruvic

Jakarta, CNBC Indonesia - Industri cryptocurrency tidak selalu bergelimang keuntungan tetapi juga menyimpan risiko besar bagi investor. Salah satunya adalah banyaknya koin atau token yang tidak jelas asal-usul dan tujuannya sehingga sepi peminat. Fenomena kegagalan atau "bangkrut"nya proyek crypto semakin sering terjadi, sehingga penting bagi para investor untuk berhati-hati.

Sejak ledakan peluncuran koin pada 2020-2021, ribuan proyek baru bermunculan tanpa pondasi kuat. Banyak di antaranya hanya dibuat untuk mengikuti tren sesaat, tanpa produk nyata atau tim pengembang yang kompeten. Kondisi ini menyebabkan banyak proyek tidak mampu bertahan lama di pasar yang sangat kompetitif.



Selain itu, minimnya regulasi membuat ruang bagi proyek tidak transparan atau bahkan penipuan tumbuh subur. Proyek-proyek seperti ini sering kali menghilang tiba-tiba setelah mengumpulkan dana dari investor, meninggalkan kerugian besar.

Volatilitas pasar crypto juga memperburuk situasi. Saat harga mengalami koreksi, proyek-proyek yang kurang kuat secara finansial dan teknis mudah gulung tikar. Ditambah lagi, persaingan yang ketat di antara proyek-proyek serupa membuat hanya segelintir saja yang mampu bertahan dan berkembang.

Kondisi ini menandai proses "seleksi alam" dalam dunia kripto, di mana proyek berkualitas dan inovatif akan bertahan, sementara yang lain harus rela "mati". Namun, bagi investor pemula, kondisi ini bisa menjadi jebakan jika tidak melakukan riset mendalam.

Oleh karena itu, sangat disarankan untuk selalu memeriksa rekam jejak tim pengembang, tujuan proyek, dan perkembangan teknologi sebelum berinvestasi. Jangan mudah tergiur dengan janji keuntungan cepat tanpa bukti nyata.

CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]

 

(mae)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation