
Siap Ngegas! Begini Desain Ekonomi & APBN Prabowo 2026

Jakarta, CNBC Indonesia - Asumsi makro telah disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati lewat Kerangka Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) tahun 2026 kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI pada hari ini, Selasa (20/5/2025).
Menurut Sri Mulyani, KEM PPKF dinilai telah disusun dengan mempertimbangkan berbagai dinamika global saat ini. Dia pun menuturkan pihaknya akan memonitor berbagai langkah-langkah efisiensi dalam penyusunan RAPBN 2026, dengan mengevaluasi realisasi tahun ini.
Dia pun memastikan pemerintah akan tetap selektif dalam APBN 2026. Hal ini dilakukan karena APBN akan diprioritaskan untuk bidang-bidang tertentu yang perlu mendapatkan afirmasi.
"Makanya desainnya nanti akan tetap dilihat dari sisi kinerja ekonomi makronya," kata Sri Mulyani.
Beberapa hal khususnya asumsi dasar ekonomi makro 2025-2026 pun menjadi perhatian khususnya soal pertumbuhan ekonomi yang cukup optimis mendekati 6% dan nilai tukar rupiah yang justru semakin melemah mendekati level Rp17.000/US$.
Tidak hanya itu, postur makro fiskal 2025-2026 juga patut menjadi perhatian karena Pendapatan Negara dan Hibah terhadap PDB dalam KEM PPKF untuk batas atasnya justru mengalami penurunan yakni dari 12,36% (APBN 2025) menjadi 12,22%.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)