Awal Ramadan: Dalam 15 Tahun, NU & Muhammadiyah Beda Berapa Kali?

mae, CNBC Indonesia
28 February 2025 20:35
Muslim women perform an evening prayer called 'tarawih' that marks the first eve of the holy fasting month of Ramadan at Istiqlal Mosque in Jakarta, Indonesia, Saturday, April 2, 2022. During Ramadan Muslims refrain from eating, drinking, smoking and sex from dawn to dusk. (AP Photo/Dita Alangkara)
Foto: AP/Dita Alangkara

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan 1 Ramadan 1446 Hijriah jatuh pada Sabtu (1/3/2025). Penetapan itu disampaikan oleh Menteri Agama Nasaruddin Umar dalam keterangan pers di kantor Kemenag, Jakarta Pusat, Jumat (28/2/2025).

"1 Ramadan ditetapkan besok Insya Allah tanggal 1 Maret 2025 bertepatan 1 Ramadan 1446 Hijriah," katanya.

Sementara itu, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadan 1446 Hijriah jatuh pada Sabtu (1/3/2025). Penetapan itu berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

Dengan demikian, pengikut kalangan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) akan mengawali puasa di hari yang sama yakni 1 Maret 2025.

Sebagai catatan, kalangan Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) kerap mengawali puasa di hari yang berbeda.

Perbedaan metode yang digunakan pun acapkali membuat awal Ramadan di Indonesia berbeda satu hari.

Sistem penanggalan dalam kalender Hijriah berbeda dengan Masehi. Sehingga penentuan awal bulan Hijriah dilakukan dengan metode hisab atau rukyat. Tak terkecuali dalam menentukan awal Ramadan.

Terdapat dua metode yang kerap digunakan, yakni metode hisab dan rukyat. Metode hisab menentukan awal bulan baru dengan cara perhitungan matematis dan astronomis. Sementara dalam metode rukyat menentukan awal bulan baru harus benar-benar melihat hilal secara pasti.

Perbedaan metode hisab dan rukyat terkadang juga memunculkan perbedaan awal bulan baru. Biasanya awal bulan baru yang ditentukan dengan metode hisab datang sehari lebih cepat. Pun begitu, bulan baru yang ditentukan dengan metode rukyat bisa jadi jatuh pada hari yang sama dengan hasil metode hisab.

Jika melihat 15 tahun terakhir, terdapat lima kali perbedaan memulai awal puasa antara Muhammdiyah dan NU, berikut datanya.



(mae/mae)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation