
Bukti Baru RI Jadi Korban Trump: Asing Ramai Kabur

Jakarta, CNBC Indonesia - Sepanjang pekan lalu asing masih kabur dari pasar keuangan RI, baik di pasar saham, surat berharga negara, sampai sekuritas rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Merujuk data yang dirilis Bank Indonesia (BI) berdasarkan transaksi 10 - 13 Februari 2025, investor asing tercatat jual neto sebesar Rp9,61 triliun, terdiri dari jual neto Rp2,42 triliun di pasar saham, Rp2,51 triliun di pasar SBN, dan Rp4,68 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen sampai dengan 13 Februari 2025, investor asing tercatat jual neto sebesar Rp7,59 triliun di pasar saham, beli neto Rp10,11 triliun di pasar SBN dan Rp4,60 triliun di SRBI.
Besarnya arus keluar asing masih dipengaruhi oleh sejumlah ketidakpastian. Dari global persoalan soal tarif yang diumumkan masih terus berlanjut, ditambah dengan prospek laju cut rate yang kian melambat.
Sebelumnya pada pekan lalu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan tarif baru untuk impor produk baja dan alumunium sebesar 25%.
Selain itu, masih akan dipertimbangkan lagi tarif resiprokal ke negara mitra dagang dan bakal mengumumkan tarif baru untuk impor mobil pada 2 Apriil 2025.
Tak sampai di situ, ketidakpastian terkait kebijakan moneter the Fed masih ada seiring dengan pidato chairman the Fed, Jerome Powell yang mengatakan akan lebih hati-hati dan belum ada urgensi untuk menurunkan suku bunga dalam jangka pendek.
Pelaku pasar kini menunggu risalah FOMC The Fed yang akan keluar pada Kamis pekan ini. Risalah FOMC ini merupakan hasil keputusan The Fed pada Januari lalu yang memutuskan untuk mempertahankan suku bunga.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(tsn/tsn)