Polling CNBC Indonesia

Cuan Dagang RI Makin Lama Makin Tipis, Untung Masih Ada Sawit

mae, CNBC Indonesia
15 February 2025 17:00
Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (26/9/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Suasana aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (26/9/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Neraca perdagangan diproyeksi masih berada di zona surplus periode Januari 2025. Namun, surplus akan menyempit karena melemahnya harga komoditas.

Badan Pusat Statistik (BPS) akan merilis data neraca perdagangan Indonesia periode Januari 2025 pada SeninĀ  (17/2/2025).

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari sembilan lembaga memperkirakan surplus neraca perdagangan pada Januari 2025 akan mencapai US$1,78 miliar

Konsensus juga memperkirakan ekspor akan tumbuh 6,47% (year on year/yoy) dan impor melesat 9,17% (yoy).

Proyeksi surplus Januari 2025 lebih rendah dibandingkan Desember 2024 yang mencapai US$2,24miliar. Jika neraca perdagangan kembali mencetak surplus maka Indonesia sudah membukukan surplus selama 57 bulan beruntun sejak Mei 2020.


Ekonom Bank Danamon, Hosianna Situmorang, menjelaskan ekspor Indonesia akan ditopang oleh meningkatnya harga kelapa sawit mentah (CPO). Namun, harga batu bara dan baja akan menekan surplus.

Dalam catatan Refinitiv, rata-rata harga CPO ada di MYR 4.297,68 per ton pada Januari 2025. Angka tersebut memang turun 10%(month to month/mtm) tetapi masih melonjak 12,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sebaliknya, harga batu bara ambruk 8,7% (mtm) dan jatuh 5% (yoy) di Januari 2025 menjadi US$ 118,6 per ton.

CPO menyumbang ekspor sekitar 10-13% sementara batu bara di kisaran 16%.
Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro, menjelaskan melemahnya harga batu bara dan nikel akan menekan impor sekaligus surplus.

Namun, adanya perbaikan permintaan ekspor dari mitra dagang akan membuat ekspor tidak terlalu tajam.

Kenaikan permintaan ekspor tercermin dari data PMI Manufaktur Indonesia yang ada di angka 51,9 pada Januari 2025 atau tertinggi delapan bulan.


(mae/mae)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation