
Terbang! Penumpang Whoosh Tahu-tahu Sudah Melonjak 500%

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah penumpang kereta api Jabodetabek selama 2024 mengalami penurunan yang cukup signifikan secara persentase namun bertambah secara jumlah jiwa.
Dilansir dari lama Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah total penumpang kereta api pada periode 2024 tercatat sebanyak 504,6 juta jiwa. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan 2023 dan 2022 yang masing-masing tercatat sebesar 371,5 juta dan 277,1 juta jiwa.
Namun yang menjadi perhatian adalah jumlah penumpang Jabodetabek dan Non Jabodetabek (atau dikategorikan penumpang Jawa) tampak mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.
Jumlah penumpang kereta api Jabodetabek dan Non Jabodetabek pada 2024 secara persentase sebesar 82,79%. Angka ini lebih rendah jika dibandingkan 2023, 2022, dan 2021 yang masing-masing tercatat sebesar 98,19%, 98,3%, dan 98,5%.
Kendati secara persentase mengalami penurunan, namun jika dilihat lebih rinci, BPS mencatat pada 2024 terdapat baris tambahan dalam tabel yang disediakan untuk penumpang kereta api Kereta Bandara, Mass Rapid Transit (MRT), Light Rail Transit (LRT), dan Kereta Cepat (Whoosh).
Jumlah masing-masing kereta api Kereta Bandara mencapai 7,97 juta, pengguna MRT menembus 39,91 juta, dan penumpang LRT sebanyak 26,62 juta. Penumpang Kereta Cepat (Whoosh) disepanjang 2024 mencapai 6,056 juta.
Sebagai catatan, kereta cepat Whoosh beroperasi komersial sejak 17 Oktober 2023. Selama dua bulan operasi sepanjang 2023, Whoosh melayani 1,1 juta penumpang. Jika membandingkan pencapaian tahun lalu maka kenaikannya sekitar 500% atau hampir enam kali lipat.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(rev/rev)