
Mereka yang Tertawa & Bisa Pesta Usai BI Pangkas Suku Bunga

Jakarta, CNBC Indonesia - Kemeriahan pasar saham kemarin, Rabu (15/1/2025), menjadi kabar baik bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) bisa semakin membuat IHSG pesta dan menjadi senjata bagi IHSG untuk berbalik arah menuju tren penguatan setelah merosot di sepanjang 2025.
IHSG tercatat melesat 1,77% di level 7.079,56 pada Rabu (15/1/2025), dan menjadi kenaikan tertinggi yang pernah tercatat di sepanjang 2025.
Kabar baik pun mulai berdatangan dan menjadi booster untuk IHSG di sepanjang pekan ini hingga akhir bulan. Kabar baik tersebut datang dari Bank Indonesia (BI), dimana BI memutuskan untuk menurunkan BI-Rate sebesar 5,75% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang berlangsung selama 14-15 Januari 2025.
Sementara itu, suku bunga Deposit Facility sebesar 5%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 6,5%.
Kabar baik pemangkasan suku bunga ini tentu menjadi angin segar bagi beberapa sektor, terutama sektor perbankan yang telah mengalami penurunan luar biasa di sepanjang tahun ini.
Berikut rangkuman CNBC Indonesia Research, deretan sektor dan saham yang di untungkan dari pemangkasan suku bunga BI.
Sektor Perbankan
Kabar turunnya suku bunga BI akan menjadi gairah bagi sektor perbankan. Lantaran hal ini dapat memicu penurunan suku bunga kredit. Jika suku bunga kredit turun, maka tingkat penyaluran kredit dapat meningkat karena tingkat suku bunga akan jauh lebih rendah dan menarik sehingga meningkatkan daya beli dan konsumsi.
Berikut deretan saham perbankan yang dapat diuntungkan dari keputusan pemangkasan suku bunga BI. Dimana terbukti pada perdagangan Rabu (15/1/2025), saham perbankan kompak melesat.
Sektor Properti
Selain sektor perbankan, sektor properti menjadi sektor yang paling diuntungkan dalam pemangkasan suku bunga BI. Hal ini dapat memicu tingkat suku bunga KPR menjadi lebih rendah sehingga mendorong daya beli masyarakat terhadap properti. Ditambah lagi pemerintah memutuskan untuk kembali memberlakukan kebijakan insentif pajak, berupa pajak pertambahan nilai ditanggung pemerintah atau PPN DTN untuk pembelian rumah sebesar 100 % untuk periode Januari-Juni 2025 dan 50% untuk periode Juli-Desember 2025. Dimana PPN yang terutang itu dari bagian dasar pengenaan pajak atau DPP sampai dengan Rp 2 miliar, dengan harga jual maksimal Rp miliar.
Berikut deretan saham di sektor properti yang merespon positif kabar pemangkasan suku bunga BI pada penutupan perdagangan Rabu (15/1/2025).
Sektor Teknologi
Tentu saja kabar pemangkasan suku bunga BI akan menjadi angin segar bagi sektor teknologi. Yang dimana perusahaan di sektor teknologi sangat rentan terhadap kebijakan suku bunga. Dikarenakan beban-beban operasional di sektor teknologi sangat rentan terhadap kenaikan jika suku bunga meningkat. Begitupula sebaliknya, jika suku bunga rendah maka perusahaan dapat diuntungkan dari efisiensi biaya pada beban-beban operasional.
Deretan saham di sektor teknologi pun menyambut gembira atas keputusan suku bunga BI pada penutupan perdagangan Rabu (15/1/2025).
CNBC INDONESIA RESEARCH
