Bunga Kadupul: Si Ratu Malam & Hanya HIdup dalam Hitungan Jam

Emanuella B, CNBC Indonesia
31 December 2024 18:20
Kadupul
Foto: Pexels

Jakarta,CNBC Indonesia- Bunga Kadupul (Epiphyllum oxypetalum) Mekar dalam hitungan jam dan layu sebelum fajar, bunga ini sering dijuluki sebagai "Queen of the Night." Tetapi apa yang membuat Kadupul begitu istimewa? jawabannya terletak pada perpaduan antara keindahan, kelangkaan, dan sifat efemeralnya, menjadikannya bunga dengan nilai metaforis yang langka.

Di Indonesia sendiri bunga ini biasa dikenal dengan sebutan wijaya kusuma yang dipercaya dapat membawa keberuntungan.

Kadupul FlowerFoto: Nature Worldwide
Kadupul Flower

Aroma lembutnya yang khas menyeruak di udara malam, sementara kelopaknya yang putih bersih menciptakan aura yang magis. Bunga ini hanya dapat dinikmati dalam waktu singkat, karena layu beberapa jam setelah mekar, Bunga ini akan mekar mulai pukul 8-10 malam, kemudian mencapai puncaknya pada pukul 12-3 dini hari. Setelah itu ia akan menutup sebelum fajar tiba.

Keunikan inilah yang membuatnya "tak ternilai," karena bahkan upaya untuk memetiknya dapat merusak struktur bunga tersebut menurut peneliti botani, Miyazaki. Dalam pasar bunga, Kadupul tidak dijual secara komersil, sebuah ironi yang menambah daya tariknya.

Menurut Jayawardana dalam jurnal "Kadupul Flower in Sri Lankan Culture and Mythology." Asian Folklore Studies, budaya Sri Lanka mengenal Kadupul sebagai bunga yang diberkati para dewa. Banyak mitos lokal percaya bahwa mekarnya membawa keberuntungan, dan ada yang menghubungkannya dengan para bidadari yang turun ke bumi untuk menikmatinya. Sebagai simbol spiritual, Kadupul mewakili keindahan yang sementara namun abadi dalam hati orang-orang yang menyaksikannya.

Namun, keindahan Kadupul tidak terlepas dari tantangan biologis. Bunga ini hanya mekar di malam hari karena adaptasi ekologi yang kompleks. Penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor seperti suhu, kelembapan, dan siklus cahaya memainkan peran penting dalam menentukan waktu mekarnya.

Hal ini menjadikan bunga ber kelopak putih, berbentuk bintang dengan panjang 28 cm dan lebar 13 cm ini tidak hanya langka tetapi juga sulit dibudidayakan di luar habitat alaminya di Asia Selatan dan Amerika Tengah.

Mengapa bunga ini tidak memiliki harga di pasar? Jawabannya terletak pada dua hal, ketidakmampuan memetiknya tanpa menghancurkannya dan sifatnya yang cepat layu. Dalam dunia perdagangan bunga potong, nilai sering diukur berdasarkan daya tahan dan transportabilitas, dua hal yang tidak dimiliki Kadupul. Oleh karena itu, nilai Kadupul terletak sepenuhnya pada pengalaman emosional yang ditawarkannya, bukan pada aspek material.

CNBC Indonesia Research

(emb/emb)
Tags

Most Popular
Recommendation