Yen Kalah dari Rupiah, Liburan Akhir Tahun ke Jepang Makin Murah!

Iftha Nikmatul khasanah, CNBC Indonesia
27 December 2024 12:35
Mata uang Yen Jepang (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Mata uang Yen Jepang (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jepang bisa menjadi referensi liburan akhir tahun 2024 karena mata uang yen yang melemah terhadap rupiah. Pelemahan Ini salah satunya disebabkan laju suku bunga negara yang stagnan rendah serta kebijakan moneternya yang akomodatif.

Pelemahan nilai tukar yen terhadap rupiah membuat perjalanan ke Negeri Sakura semakin terjangkau. Sejak 19 Desember 2024, yen terus mengalami tren penurunan terhadap rupiah.

Hingga Jumat (27/12/2024) pukul 12.10 WIB, yen tercatat melemah sebesar 0,04% ke level Rp103,03/JPY1. Pelemahan ini adalah yang terdalam sejak 25 November 2024 yang berada pada level Rp102,66/JPY1. Kondisi ini memberikan peluang bagi wisatawan Indonesia untuk menikmati perjalanan dengan biaya yang lebih hemat.


Mata yang yen terhadap rupiah jauh lebih lemah dibandingkan pada liburan Natal 2023 lalu di mana nilainya adalah Rp 118/JPY1.

Bagi wisatawan Indonesia, pelemahan yen ini membuka berbagai peluang menarik. Biaya akomodasi di Jepang menjadi lebih terjangkau, termasuk hotel-hotel berbintang yang menawarkan diskon signifikan.

Sebagai perbandingan, bila wisatawan Indonesia memiliki uang Rp 10 juta maka saat menukarnya dengan yen sekarang dia bisa mendapatkan JPY 97.060 sementara pada Natal 2023 lalu hanya JPY 84.746.

 

Selain itu, makanan khas Jepang, seperti sushi, ramen, dan bento, kini dapat dinikmati dengan harga yang lebih murah dibandingkan sebelumnya.

 

Dilansir dari liburankejepang.com, onigiri khas Jepang dengan beragam isian, seperti tuna dan salmon berkisar di harga JPY 100 atau hanya belasan ribu rupiah, sandwich seharga JPY 200-300, bento (kotak makan siang) seharga JPY 300-400

Sushi yang merupakan makanan khas Jepang pun bisa dinikmati dengan harga sekitar Rp10.000 isi dua potong kecil. Produk-produk fashion dari merek ternama pun dijual lebih murah dibandingkan negara lain, khususnya produk asal Jepang sendiri, seperti Uniqlo dan GU. Jam tangan Seiko yang cukup dikenal masyarakat luas pun dapat diperoleh hingga 40% lebih murah.

Pelemahan yen ini terjadi seiring dengan Bank of Japan (BOJ) yang memutuskan untuk tidak mengubah suku bunga periode Desember 2024 pada angka 0,25%, sekaligus mempertahankan kebijakan moneternya yang akomodatif.

 

Sehingga, kebijakan moneter longgar yang diterapkan Jepang sejak lebih dari satu dekade lalu juga menjadi faktor utama pelemahan yen. Status yen sebagai mata uang "carry trade" memungkinkan investor global meminjam dalam yen dengan biaya rendah untuk diinvestasikan di pasar lain yang lebih menguntungkan.

 

Hal ini menambah tekanan jual terhadap yen di pasar valuta asing. Di samping itu, ketidakpastian politik di Jepang, seperti kekalahan Partai Demokrat Liberal (LDP) dalam pemilu Oktober 2024, turut memperburuk sentimen investor dan memperlemah posisi yen.

 

CNBC INDONESIA RESEARCH

(mae)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation