IHSG Terjun: Jangan Panik, Coba Lakukan 5 Hal Ini!

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
18 December 2024 07:35
Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau hijau pada perdagangan sesi I Selasa (4/6/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau hijau pada perdagangan sesi I Selasa (4/6/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham RI saat ini kurang menggairahkan. Lantaran Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah terjun selama empat hari beruntun dan kini kembali ke level psikologis 7.100. Hingga perdagangan Selasa (17/12/2024), IHSG mendarat di level 7.157,73 dengan penurunan 1,39%.

Sebagian investor pun menjadi bimbang dan bertanya apa yang harus dilakukan saat pasar saham sedang koreksi seperti ini.

CNBC Indonesia Research akan memberikan beberapa tips untuk para investor saham saat menghadapi penurunan dalam pasar saham.

1. Jangan Panik

Jika seorang investor sudah menganalisa pilihan sahamnya dengan baik, maka tidak perlu khawatir dan panik dengan penurunan pasar saham yang terjadi saat ini. Jika investor memilih saham yang memiliki fundamental baik namun harga sahamnya justru turun, itu merupakan kesempatan untuk membeli harga murah.

2. Terapkan DCA

Saat pasar saham sedang bergerak turun dan menuju support-support baru. Para investor dalam memanfaatkan momentum diskon saham dengan strategi nabung rutin alias Dollar Cost Averaging (DCA).

Hal ini dapat dilakukan karena tidak ada seorangpun yang mampu menebak atau memprediksi secara akurat dan konsisten tentang pergerakan pasar modal. Bahkan, hanya 5% atau 1 dari 20 Manajer Investasi profesional yang mencoba membeli atau menjual di "waktu yang tepat" berhasil mengalahkan benchmark mereka.

Dollar Cost Averaging (DCA) merupakan sebuah metode sederhana untuk menginvestasikan jumlah uang yang sama setiap bulan ataupun setiap minggu. Strategi ini akan membantu para investor disiplin untuk membeli unit yang lebih banyak pada waktu harga turun dan lebih dikit pada waktu harga naik. Tanpa harus peduli kondisi ekonomi. Tanpa peduli harga naik turun.

Hal ini terdengar mudah dan dianjurkan oleh guru investasi seperti Warren Buffet.

Nabung rutin secara konsisten adalah strategi yang paling tepat untuk investor pemula. Semakin lama investor berinvestasi maka semakin besar jumlah uang yang ditabung dengan return yang lebih optimal.

3. Siapkan Cash

Seperti yang di bahas pada poin kedua dimana investor dapat menerapkan strategi Dollar Cost Averaging (DCA), yang dimana dalam hal ini investor harus menyiapkan cash lebih untuk melakukan averaging down pada saham yang turun namun sudah di analisa dengan baik dan memiliki fundamental yang baik.

4. Ingat Tujuan Investasi

Penurunan yang terjadi tentu adalah hal wajar pada suatu pasar saham. Sehingga tidak perlu ikut dalam panic selling. Selalu ingat tujuan investasi anda dan bangun strategi terbaik untuk mempersiapkan langkah ketika pasar kembali membaik.

5. Pilih Saham Fundamental Baik

Saat pasar saham sedang mengalami penurunan yang tajam. Pilihlah saham-saham yang memiliki valuasi dan fundamental baik tapi justru harga sahamnya turun. Hal ini merupakan kesempatan emas untuk membeli saham bagus di harga murah. Pada dasarnya harga saham akan sejalan dengan kinerja keuangannya, hanya butuh waktu untuk menjawab hal tersebut.

CNBC Indonesia Research

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation