
Jangan Lewatkan! Hari Ini Akan Ada Hujan Meteor Terakhir di 2024

Jakarta, CNBC Indonesia - Sayang untuk dilewatkan, langit malam pada akhir pekan ini akan di hiasi hujan meteor Geminid, yang sekaligus menjadi hujan meteor terakhir di penghujung tahun ini.
Mengutip dari BBC, Selasa (10/12/2024), hujan meteor ini akan terlihat pada 4-20 Desember 2024. Jenis hujan meteor Geminid dinilai menjadi salah satu meteor paling terang dan jumlahnya paling banyak di langit.
Langit akan dihiasi oleh hujan meteor Geminid yang diperkirakan mencapai puncaknya pada 14 Desember 2024.
Pada malam puncak, intensitas meteor diperkirakan mencapai 120 meteor per jam. Fenomena ini dapat diamati mulai pukul 20.00 WIB hingga menjelang fajar, dengan radian berasal dari konstelasi Gemini.
Keistimewaan Hujan Meteor Geminid dikenal sebagai salah satu yang terbaik di kalender astronomi.
Berbeda dengan hujan meteor lainnya, Geminid memiliki ciri khas berupa meteor yang lebih terang dan bergerak lebih lambat, sehingga lebih mudah diamati bahkan oleh pemula.
![]() Ilustrasi hujan meteor. (Dok: Freepik) |
Fenomena ini akan membuat langit semakin memesona meskipun pada akhir tahun seringkali diselimuti hujan.
"Fenomena hujan meteor merupakan fenomena yang terjadi beberapa kali setiap tahunnya. Di tengah hujan yang menyelimuti akhir tahun ini, langit kita akan semakin memesona dengan kehadiran hujan meteor Geminid," tulis Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (ORPA) BRIN di Instagram, Kamis (12/12/2024).
Sebagai catatan, Bulan saat ini berada di fase menjelang purnama dan akan cukup terang di langit. Hal ini kemungkinan akan mengganggu pemandangan hujan meteor Geminid.
Selain itu, saat ini sejumlah wilayah sudah memasuki musim hujan sehingga tutupan awan bisa mengganggu pengamatan hujan meteor ini.
Mengenal hujan meteor Geminid
Hujan meteor Geminid berasal berasal dari remah-remah pecahan komet atau tubrukan dua asteroid besar sekitar 2.000 tahun silam. Sisa dari peristiwa itu kemudian membentuk tiga asteroid, yaitu 3200 Phaethon, 2005 UD, dan 1999 YC.
Remah-remah seukuran debu hingga kerikil yang terbentuk dari peristiwa tersebut menjadi hujan meteor Geminid saat memasuki atmosfer Bumi dg kecepatan 35 km/detik.
Menurut Observatorium Kerajaan GreenwichMeteor hujan meteor Geminid sangat terang, cukup cepat, dan beraneka warna - sebagian besar berwarna putih, sebagian kuning dan sebagian hijau, merah dan biru.
Warna-warna ini sebagian disebabkan oleh jejak logam seperti natrium dan kalsium, efek yang sama yang digunakan untuk membuat kembang api berwarna-warni.
Disebut Geminid lantaran Meteor, pecahan kecil puing antarplanet, terlihat memancar dari dekat Castor, bintang paling terang di konstelasi Gemini.
Sebagai informasi, rasi Gemini baru akan terbit setelah 22.00 waktu lokal sehingga hujan meteornya baru dapat disaksikan mulai tengah malam hingga Subuh.
Meskipun terlihat paling terang dan banyak, namun fenomena ini tergolong singkat apabila dibandingkan dengan hujan meteor lainnya yang berlangsung satu bulan atau lebih.
Hal tersebut terjadi karena Geminid masih sangat muda apabila dilihat dalam perspektif astronomi.
CNBC INDONESIA RESEARCH
(tsn/tsn)