Korea Selatan Dihantam Huru-hara, Bursa Saham KOSPI Sengsara

Chandra Dwi, CNBC Indonesia
10 December 2024 13:33
A currency trader walks by the screens showing the Korea Composite Stock Price Index (KOSPI), left, and the foreign exchange rate between U.S. dollar and South Korean won at the foreign exchange dealing room in Seoul, South Korea, Tuesday, Dec. 10, 2019. Asian stock markets have fallen as investors look ahead to interest rate decisions by U.S. and European central bankers and possible American tariff hike on Chinese imports.  (AP Photo/Lee Jin-man)
Foto: Bursa Korea (KOSPI). (AP Photo/Lee Jin-man)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketegangan politik di Korea Selatan yang sudah berlangsung sejak Selasa (3/12/2024) lalu hingga kini membuat pasar saham Negeri Ginseng pun sempat merana.

Sepanjang pekan lalu saja, indeks bursa saham acuan Korea Selatan yakni KOSPI ambles 1,13%. Saat diberlakukannya darurat militer pada Selasa lalu, pada hari berikutnya yakni Rabu pekan lalu, KOSPI langsung ambruk 1,44%.

Bahkan pada perdagangan Senin kemarin, menjadi hari terburuk bagi KOSPI, yang ambruk hingga 2,78%. Posisi KOSPI kemarin menjadi yang terburuk sejak hampir setahun lebih atau sejak 3 November 2023.

Namun pada perdagangan hari ini, KOSPI sudah mulai bangkit dan melesat 2,44%.

Hingga saat ini, ketegangan di Negeri Ginseng masih terus terjadi. Hal ini lantaran proses pemakzulan Presiden Korsel Yoon Suk Yeol gagal terjadi pada Minggu lalu.

Sementara Partai Kekuatan Rakyat milik Presiden Yoon memboikot pemungutan suara yang diajukan oleh partai-partai oposisi pada Sabtu lalu atau sehari sebelum proses pemakzulan dilakukan.

Namun, jaksa penuntut di negara tersebut telah menetapkan Presiden Yoon sebagai subjek dalam penyelidikan kriminal atas tuduhan pengkhianatan dan penyalahgunaan kekuasaan, menurut laporan media lokal.

Pada perdagangan kemarin, gejolak politik sangat membebani seluruh sektor, dengan saham pertahanan LIG Nex1 di antara yang berkinerja terburuk, karena saham anjlok 9,4%.

Saham raksasa kimia Korea Selatan, LG Chem juga anjlok 7,5%, menandai level terlemahnya sejak Maret 2020.

Selain itu, saham maskapai penerbangan Korea Selatan, Jin Air ambruk 6,9% ke level terendah hampir dua bulan.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(chd/chd)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation