
Era Trump Segera Dimulai, Ini Kekuatan Cadangan Emas AS vs China-Rusia

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga emas dunia di pasar spot masih terjun bebas. Tercatat hingga perdagangan Jumat (15/11/2024) harga emas telah mendarat di level US$2.561,24 per troy ons. Sejak awal November, harga emas telah terjun 6,7%. Ambruknya emas salah satunya dipicu oleh terpilihnya Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS), 5 November lalu.
Kemenangan Trump dikhawatirkan membuat inflasi AS dan dunia kembali melonjak karena adanya proteksionisme dagang. Ekonomi AS juga diperkirakan makin kencang karena Trump akan fokus di dalam negeri. Kondisi ini membuat dolar AS kembali terbang dan imbal hasil US Treasury meningkat sebagai dampak kembalinya aliran modal balik lagi ke AS.
Pelemahan harga emas nyatanya tetap membuat sang logam mulia kehilangan seluruh sinarnya. Sejumlah bank sentral tetap antre membeli emas pada Agustus lalu.
Meski kini sedang dalam trend penurunan secara jangka pendek, secara year to date, harga emas masih tercatat naik 24,2%.
Peningkatan didorong oleh aksi pembelian emas beberapa bank central dunia yang dimana sejalan dengan tingginya masalah geopolitik di beberapa negara hingga penurunan suku bunga oleh bank central Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed).
Pada periode Agustus, menurut data World Gold Council, terdapat 11 bank sentral dunia yang mencatatkan pembelian dan penjualan emas.
Tujuh negara mencatatkan pembelian emas pada periode tersebut, dimana Polandia melakukan aksi pembelian tertinggi dengan menambah 6,2 ton. Kemudian turki menambah 3 ton emas, India membeli 2,9 ton, Ceko menambah 1,7 ton, Ukraina membeli 0,3 ton, Meksiko menambah 0,2 ton dan Mesir juga ikut membeli 0,1 ton.
Sementara itu, Kazakhstan menjadi negara yang menjual emas paling tinggi dengan membuang 5,2 ton. Kemudian diikuti oleh Yordania sebesar 2,9 ton, dan di bawah satu ton terdapat Mongolia dan Uzbekistan.
Adapun, berdasarkan data World Gold Council - Statistik Keuangan Internasional data November 2024, Amerika Serikat (AS) masih menjadi negara peringkat pertama dengan cadangan emas tertinggi di dunia dengan cadangan emas sebesar 8.133,5 ton per Agustus 2024.
Di urutan kedua di isi oleh Jerman dan ketiga oleh International Monetary Fund (IMF). Sementara Indonesia berada di urutan ke 45 dengan cadangan emas sebesar 78,6 ton.
CNBC Indonesia Research
